Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menulis Cerpen dan Pengertianya

Cara Menulis Cerpen – Pengertian cerpen, cerpen adalah sebuah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan mengisahkan tentang suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh secara ringkas mulai dari pengenalan sampai akhir dari permasalahan yang dialami oleh tokoh.

Cara Menulis Cerpen dan Pengertianya


Pengertian Cerpen

Cerpen diartikan sebagai Cerita Pendek atau yang biasa kita dengar sebagai cerpen merupakan bagian dari karya sastra yang disajikan dalam bentuk cerita. Sifatnya hanyalah sebuah karangan atau fiktif belaka, cerpen selalu bercerita tentang permasalahan yang harus dihadapi para pelaku cerita atau tokoh dan harus terselesaikan dengan singkat.

Setiap penggalan cerita pendek bermula dari pengenalan tokoh, masalah yang dihadapi tokoh, dan penyelesaian masalah oleh tokoh itu sendiri. Kebiasaan yang dimiliki cerpen ialah memiliki antara kurang lebih 1000 kata maksimal 10 ribu kata tidak lebih.

Namanya juga cerpen kita bisa membacanya hanya dengan waktu beberapa menit tanpa mengindahkan pengalaman membaca yang tidak ada hasil. Sekali duduk memegang buku cerita pendek setelah beranjak kita sudah menyelesaikan 2 atau 3 cerita pendek.

Cara Menulis Cerpen – Struktur Cerpen

Cerpen juga terdapat 5 elemen dasar yang harus ada, kebanyakan penulis cerpen juga menambahkan Abstrak kedalam karangan mereka apabila menyusun sebuah cerita. Berikut ini adalah elemen struktur dasar dalam menyusun cerpen:

Abstrak : tidak berbeda jauh dari karya sastra lainya di bidang cerita, abstrak suatu pembukaan cerita memaparkan permulaan cerita singkat yang nantinya akan diceritakan. Mereka menyediakan ini sebagai pelengkap sebuah cerita pendek, namun dalam satu cerpen abstrak bisa saja mereka hilangkan

Orientasi : struktur ini menceritakan secara jelas tentang dimana letak tempat kejadian, waktu dan suasananya. Didalam sebuah cerpen terkadang kita menemukannya contoh seperti ini:

“di halaman belakang pada siang hari yang terlihat mendung” 

Penggalan cerita pendek diatas kita dapat merasakan bahwa mereka sedang di tempat (halaman belakang) pada waktu (siang hari) dengan suasana (Mendung).

Komplikasi : Bagian struktur yang menjelaskan sebuah masalah yang akan dihadapi oleh pemeran utama, dari struktur komplikasi ini nantinya kita bisa mengetahui bagaimana sih peran tokoh utama itu sendiri. Dan dibagian ini pula watak tokoh (karakter) akan dijelaskan secara detail. Setiap tokoh yang ada dalam cerpen akan mendapat bagiannya masing-masing. Saya contohkan seperti ini:

Anggun yang sedang berbincang dengan Angga di halaman belakang, terlihat santai ketika melihat cuaca mendung kala itu. Sangat berbeda dengan anggi yang kalang kabut mencari tempat berteduh padahal saat itu belum turun hujan.

Sangat terlihat perbedaannya kan Anggun dengan karakter Santainya dan Anggi dengan watak gelabakan (mudah cemas) dalam menghadapi suatu konflik yang akan mereka hadapi.

Evaluasi : Pada struktur evaluasi kita akan menceritakan masalah yang terjadi semakin menuju puncaknya, diceritakan secara berlarut terus menerus naik hingga sampai ke titik inti pemasalahannya. Gambarannya sebagai berikut:

Hujan pun mulai turun, anggun dan angga yang berdiam saja di halaman belakang itupun lari terbirit-birit menuju pintu belakang yang jaraknya sekitar 100 meter dari posisi awal mereka berlari. Anggun yang larinya pelan akhirnya basah kuyup setelah sampai di mulut pintu.

Puncak dari permasalahan dari penggalan cerpen diatas adalah Hujan deras yang mengguyur Anggun dan Angga hinga mereka berlari meninggalkan halaman belakang diakhiri oleh anggun yang terlanjur basah kuyup.

Resolusi : Struktur ini isinya merupakan penyelesaian dari permasalahan yang dialami oleh para tokoh. Sebuah akhir cerita dari rentetan masalah tokoh di dalam cerpen. Bagian ini juga memberikan solusi sebagai pelengkap konflik cerita. Contoh resolusi adalah :

Setelah Anggun dan Angga sampai dimuka pintu, Anggi mengambil handuk dari dalam rumah dan segera memberikannya kepada Anggun dan Angga. Anggun mengeringkan badannya, sebelum masuk ke dalam rumah dan mengganti bajunya, begitu pula dengan Angga.

Selesainya konflik permasalahan dari Penggalan cerita pendek diatas digambarkan dengan mereka mengganti pakaian setelah mengeringkan badan mereka diluar rumah. Kata mengganti pakaian itu disebut Solusi.

Koda : terakhir ada struktur bernama koda, disini akan berisi semua pesan dari pengarang. Pesan berisi moral atau pelajaran yang dapat diambil dari sebuah cerita yang ingin penulis berikan kepada pembaca.

Unsur – Unsur Cerpen – Cara Menulis Cerpen

Sampai pada tahap ini apakah kalian sudah memahami bagaimana  sebuah cerpen itu terbentuk. Mulai dari pengertian sampai struktur pembangun cerpen. Dengan mengetahui kedua hal itu mungkin kamu sudah bisa menceritakan salah satu pengalaman kegiatan sehari-hari kamu dalam bentuk cerita pendek.

Memasuki materi selanjutnya tentang unsur apa saja yang ada di dalam sebuah cerpen. Hanya ada 2 unsur saja! Yaitu unsur instrinsik dan ekstrinsik. Unsur pembangun ini sangat fundamental untuk cerpen yang mau kalian tulis, apa saja pengertianya, mari kita selesaikan.

Unsur Instrinsik Cerpen

Tema : adalah isi ide pokok cerita yang paling dasar dalam cerpen, unsur ini bertujuan memberi garis merah dalam cerita agar penyampaiannya tidak keluar jalur atau melenceng dari topik utama. Dalam cerpen hanya ada 1 tema saja yang akan di ceritakan secara tuntas.

Alur : Biasa dikenal sebagai plot cerita, yaitu dimulai dari awal cerita hingga akhir cerita. Terdapat sebuah alur seperti Perkenalan para tokoh (awal), Konflik (Permasalahan yang dihadapi), Klimaks (Puncak Masalah). Hingga sampai pada tahap Penyelesaian (akhir).

Kronologis cerpen mirip dengan strukturnya, akan tetapi alur atau plot cerita pendek terbagi lagi menjadi 3 yaitu:

  • Maju artinya disini adalah alur cerita yang dibawakan berurutan dari awal hingga akhir cerita. Mulai dari perkenalan tokoh – konflik – klimaks – penyelesaian.
  • Mundur diartikan sebagai jalan cerita yang bergerak mundur sehingga sebuah cerpen memiliki bentuk seperti penyelesaian – klimaks – konflik – perkenalan.
  • Maju Mundur jenis alur cerita ini adalah cerpen yang bergerak normal namun di tengah perjalanan terdapat flashback cerita untuk menambah kejelasan dari sebuah cerita yang sudah berlalu.

Latar : Beberapa pengarang cerita pendek juga menyebutnya sebagai Setting. Terdiri dari Latar belakang cerita seperti rumah, pepohonan dan lainya. Tempat di gambarkan dengan sebuah tempat kejadian seperti kelas, kamar dan sebagainya, waktu lebih menunjukan pemakaian kata seperti siang, sore, malam.

Selanjutnya suasana (keadaan) dimana para pelaku sedang dalam situasi seperti Hujan, Gelap, terang dan lainya. Semua itu untuk mengarahkan pembaca merasa berada pada sauatu tempat yang sama dengan para pelaku dari cerita.

Tokoh dan Penokohan : Sangat perlu kamu ketahui Tokoh dan Penokohan itu dua hal yang berbeda, tetapi Unsur ini tidak kalah penting dengan yang lainya, bahkan wajib ada didalam sebuah cerpen.

Karena di dalam unsur Tokoh penulis akan membagi siapa saja orangnya dan fungsinya dalam sebuah cerita pendek. Singkatnya kita sebut sebagai Biodata para tokoh.

Sedangkan Penokohan adalah dimana penulis meMberikan watak atau sifat-sifat kepada para tokoh dari sebuah cerita. Penokohan juga terbagi lagi menjadi 4 bagian yaitu:

Antagonis adalah salah satu tokoh dalam cerita pendek yang memiliki sifat jahat. Biasanya antagonis diperankan sebagai penjahat melawan tokoh utama yang cenderung baik.

Protagonis adalah salah satu tokoh dari cerpen yang memiliki sifat baik. Sering ditemukan pada tokoh utama dalam sebuah cerita fiksi di pasangkan dengan musuh musuhnya yang cenderung jahat.

Tritagonis adalah tokoh yang memiliki watak netral. Cenderung bersifat adil dan bijaksana, sering digunakan sebagai penetralisir keadaan untuk melerai jika terjadi konflik dalam cerpen.

Viguran adalah tokoh yang dimunculkan sepintas saja dalam kondisi tertentu dan tidak dimunculkan dalam seluruh jalan cerpen.

Sudut Pandang : Lebih mengarah sebuah teknik penyampaian karangan cerita oleh pengarang. Dalam membawakan seluruh alur peritiwa di sebuah cerpen tersebut. Sudut pandang penulis memiliki 2 bagian di jelaskan seperti :

  • Sudut Pandang Dari Orang Pertama Menggunakan kata ganti “Aku” terhadap tokoh yang ada, entah itu Tokoh Utama atau Tokoh Pendamping.
  • Sudut Pandang Dari Orang Ketiga Menggunakan kata ganti “dia” kepada para tokoh dalam karangan, digunakan untuk tokoh utama dan pendamping. Perbedaanya terdapat di sisi Tokoh Utama pada sudut pandang orang ketiga. Yaitu Serba Tau (Paling Tau) dan Pengamat (Menceritakan Tokoh Lain).

Amanat : Dibagian terakhir dimana tempat pengarang cerita fiktif akan memberikan sebuah pesan tersirat maupun tersurat. Entah ditemukan dari tulisan ataupun dari alur cerita dalam sebuah peristiwa kejadian. Pesan yang disampaikan pun bermacam-macam. Mulai dari Agama, Moral, Sosial, Politik dan lain sebagainya.

Unsur Ekstrinsik

Memunculkan peristiwa peristiwa di sebuah lingkungan pedesaan perkotaan dan dimana saja. Akan membuat sebuah cerpen terasa makin hidup jika dibaca. Ini lah yanh dinamakan unsur instrinsik seolah olah kita dibawa ke suatu tempat yang tidak asing oleh diri kita sendiri.

Berbagai macam estetika latar belakang dari sebuah cerpen, bisa menggunakan lingkungan masyarakat. Contohnya seperti budaya lingkungan pedesaan, politik dari lingkungan perkotaan ada pula tentang ideologi bahkan mencakup perekonomian dari masyarakat dalam cerita pendek.

Selain dari unsur ekstrinsik berlatar belakang masyarakat ada juga unsur ekstrinsik dari pengarang. Meliputi pengalaman hidup pengarang cerita. Menceritakan riwayat hidup penulis dengan gaya bahasa mereka sendiri.

Ciri Ciri Cerita Pendek

Ciri ciri khusus cerpen ada beberapa dan berbeda beda dari setiap orang. Disini saya akan menyimpulkan dari berbagai sumber dan diri saya sendiri sebagai berikut:

  • Memiliki sifat Fiktif sebuah karangan cerita rekayasa dari pengarang.
  • Memiliki kata minimal 500 kata hingga maksimal 10.000 kata namun beberapa sumber menyatakan tidak lebih dari 30.000 kata, disini saya memakai opai 10.000 kata tapi kembali lagi pada kalian.
  • Mampu dibaca dengan satu kali sesi membaca, kurang lebih bisa diselesaikan 10 sampai 15 menit membaca.
  • Penggunaan kata pada diksinya juga mudah dipahami karena tidak menggunakan kata yang rumit.
  • Mempunyai 1 permasalahan yang harus dipecahkan oleh tokoh utama. Jalan cerita tunggal atau satu jalan cerita konflik.
  • Kebanyakan mengangkat cerita berlandasan peristiwa kehidupan sehari-hari disekitar pengarang.
  • Mempunyai sebuah pesan yang ingin disampaikan penulis meliputi moral-moral dan nilai sosial lainya.

Fungsi Cerpen

Memang sih mengandung cerita yang relatif pendek, namun cerpen mempunyai fungsi yang sama dengan karya sastra lainya dalam bentuk apapun. Ada 5 varian golongan fungsi cerpen diantaranya:

  • Fungsi rekreatif untuk dijadikan sebuah hiburan bagi para penggemar cerpen.
  • Fungsi estetis mempunyai tujuan untuk memberikan dan membawa pembaca ke situasi dimana terdapat keindahan dan memberikan kepuasan rasa terhadap estetika yanh disajikan penulis.
  • Fungsi didaktif lebih cenderung kearah pemberian pendidikan dan pelajaran yang khusus ditujukan kepada para pembaca.
  • Fungsi moralitas salah satu fungsi yang khusus memberikan pengalaman pembaca dalam membedakan antara mana yang baik dan tidak baik melalui alur cerita yang di berikan.
  • Fungsi relegiusitas mengarah kepada pemberian pelajaran atau pengertian terhadap akhlak dalam Agama untuk dijadikan teladan bagi para pembaca.

Posting Komentar untuk "Cara Menulis Cerpen dan Pengertianya"