Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal Teknik Kendaraan Ringan Otomotif - PMKR Kelas 12

Soal Teknik Kendaraan Ringan Otomotif - PMKR Kelas 12 - Soal ini merupakan kumpulan soal mesin otomotif atau pemeliharaan mesin kendaraan ringan (PMKR). Soal ini terdiri dari 40 soal pilihan ganda dengan pilihan jawaban a,b,c,d, dan e. Soal mesin otomotif atau soal pemeliharaan mesin kendaraan ringan (PMKR) dapat digunakan sebagai soal ulangan harian, soal ulangan akhir sekolah (UAS) soal penilaian akhir sekolah pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan (PMKR).

Soal mesin otomotif atau soal pemeliharaan mesin kendaraan ringan ini menggunakan kurikulum 2013 revisi. Kompetensi dasar yang digunakan pada soal ini sudah mengacu kurikulum 2013 revisi. Soal mesin otomotif atau soal pemeliharaan mesin kendaraan ringan (PMKR)

Berikut Contoh Soal Teknik Kendaraan Ringan Otomotif - PMKR

1

Mesin mengalami overheating setelah diperiksa menggunakan radiator tester, menunjukan tidak terjadi penurunan tekanan berikut ini kemungkinan penyebabnya, KECUALI….

 

A

Selang radiator bocor

 

B

Katup termostat membuka terus

 

C

Cooling fan macet

 

D

Kepala silinder retak

 

E

Seal pompa air bocor

2

Pada saat sopir sedang mengendarai mesin dengan kipas radiator mekanik, tiba tiba lampu indikator pengisian menyala, selanjutnya indikator suhu mesin berangsur angsur naik, maka kemungkinan kerusakan yang terjadi adalah

 

A

Kabel B alternator putus

 

B

IC regulator hubung singkat

 

C

Sensor suhu putus

 

D

Tali kipas putus

 

E

Timing belt putus

3

Mesin dengan sistem bahan bakar karburator dapat hidup bila katub gas di buka, namun kemudian mati bila pedal gas dilepaskan, kemungkinan penyebabnnya adalah :

 

A

 Nosel primer buntu

 

B

Nosel sekunder buntu

 

C

Filter bensin buntu

 

D

Main jet buntu

 

E

Selenoid putus

4

Mesin terasa kurang bertenaga, setelah dilakukan pemeriksaan oleh mekanik hasilnya
1)    Menggunakan timing light saat selang vakum dilepas maupun dipasang menunjukan 5º BTDC,

baik putaran rendah maupun tinggi
2)    kondisi membrane vacuum advancer dan selang vacuum tidak bocor, Maka dapat dipastikan kemungkinan penyebanya adalah :

 

A

Sudut dwell terlalu besar

 

B

Poros cam dan breaker plate macet

 

C

Pegas sentrifugal governor putus

 

D

Octan selector macet dan pegas governor sentrifugal putus

 

E

Breaker plate macet dan octane selector macet

5

Untuk mencegah kebocoran kompresi, maka dalam tune up engine yang dilakukan mekanik adalah

 

A

Mengganti ring piston

 

B

Mengganti katup

 

C

Mengganti dudukan katup

 

D

Menyetel katup

 

E

Mengganti perpak kepala silinder

6

Penyetelan celah katup selalu dilakukan pada saat tune up engine hal ini harus dilakukan mekanik karena

 

A

Celah katub dapat mengecil karena keausan cam shaft

 

B

Celah katup dapat mengecil karena keausan dudukan katup (valve seat)

 

C

Celah katub dapat mengecil keausan rocker arm

 

D

Celah katub dapat membesar karena keausan batang katub

 

E

Celah katub dapat membesar karena keausan pegas katub

7

Terdapat gejala keluar asap putih dari knalpot saat mesin bensin deselerasi atau putaran idle, namun asap putih hilang saat akselerasi atau putaran tinggi hal ini disebakan oleh

 

A

Kerusakan ring piston

 

B

Kerusakan seal katub in

 

C

Kerusakan seal katup ex

 

D

Kerusakan silinder

 

E

Kerusakan piston

8

Hasil pengukuran pertama tekanan kompresi silinder 6 kg/cm2. Sebelum pengukuran II didalam silinder ditambahkan sedikit oli, dan tekanan kompresi tetap 6 kg/cm2, interprestasi dari hasil pengukuran diatas adalah

 

A

Katup bocor

 

B

Ring piston aus

 

C

Kepala silinder melengkung

 

D

Liner aus

 

E

Filter udara buntu

9

Berikut ini alasan seorang mekanik harus meng overhaul engine, kecuali :

 

A

Bila terdengar mesin pincang

 

B

Bila terlihat asap putih pada knalpot saat digas

 

C

Bila oli bercampur dengan air

 

D

Bila blow by gas keluar terlalu banyak

 

E

Bila terdengar suara benturan

10

Dalam sistem Electronic Fuel Injection (EFI) ada 3 susunan dasar sistem, komponen sistem bahan bakar yang dikontrol ECU melaui relay adalah

 

A

Elektric fan

 

B

Injektor

 

C

fuel pump

 

D

Pulsating dumper

 

E

Presusre regulator

11

Untuk menentukan volume bensin yang diinjeksikan oleh injector, ECU mendapat masukan dari sensor sensor berikut , kecuali

 

A

MAPS

 

B

ISCV

 

C

IATS

 

D

WTS

 

E

TPS

12

Pada sistem EFI, walaupun tekanan fuel pump relatif konstan akan tetapi ada saat dimana tekanan bahan bakar difuel rail delivery pipe menjadi terlalu tinggi, seperti saat mesin idle. Komponen yang bekerja mengembalikan bahan bakar dari fuel rail menuju fuel tank pada saat tersebut adalah

 

A

Pressure regulator

 

B

Injector .,

 

C

ISCV (Idle Speed Control Valve)

 

D

Pulsation damper

 

E

Check valve

13

Seorang mekanik sedang melakukan tune-up mobil EFI, ingin melihat putaran idle untuk dibandingkan dengan spesifikasi, maka dalam penggunaan Scanner seharusnya dipilih pada mode

 

A

Read current data

 

B

Erase

 

C

Read malfungtion

 

D

Actualizing test

 

E

Menjamper terminal TE1 dan E1

14

Sebuah mesin dengan sistem bahan bakar EFI tidak dapat dihidupkan sama sekali, hasil pemeriksaan awal menunjukan bahan bakar cukup, maka kemungkinan penyebabnya adalah

 

A

MAP putus

 

B

TPS putus

 

C

 WTS putus

 

D

IATS Putus

 

E

CKP putus

15

Pada saat mesin start dingin putaran idle 1500 RPM, namun setelah mesin mencapai temperatur kerja putaran idle tetap 1500 RPM, kemungkinan penyebabnya adalah

 

A

Kerusakan throtle position sensor

 

B

 Kerusakan water temperatur sensor

 

C

Kerusakan idle speed control valve

 

D

Kerusakan injektor

 

E

Kerusakan igniter

16

Putaran idle mesin EFI tinggi dan hunting (naik turun ) lampu MIL tidak menyala, kemungkinan penyebabnya adalah

 

A

Salah satu Injektor short atau open circuit

 

B

Relay fuel pump short atau open circuit

 

C

MAP short atau open circuit

 

D

TPS short atau open circuit

 

E

Kebocoran selang boster rem

17

Seorang mekanik ingin memastikan kondisi sebuah relay EFI tipe normaly close dalam keadaan baik, adapun tanda relay tersebut dalam kondisi baik adalah

 

A

Terdapat resistansi terminal 86 dan 87

 

B

Terdapat resistensi terminal 85 dan 86

 

C

Terdapat kontinuitas terminal 30 dan 87 saat terminal 86 dan 85 dialiri arus

 

D

Terdapat kontinuitas terminal 86 dan 85 saat terminal 30 dan 87 dialiri arus

 

E

Terdengar suara relay saat terminal 86 dan 85 dialiri arus.

18

Untuk menjamin keakuratan campuran sehingga dihasilkan kadar polutan gas buang yang memenuhi standar, maka gas buang mesin EFI selalu monitor ECU melaui :

 

A

Exhaus gas resirculating (EGR)

 

B

MAP

 

C

TPS

 

D

Oksigen sensor

 

E

Catalic converter sensor

19

Saat injeksi pada pompa injeksi in line bersamaan waktunya dengan

 

A

Feed hole tertutup plunyer

 

B

Feed hole terhubung dengan alur pengontrol

 

C

Saat cam menyentuh tapet

 

D

Saat pluyer mulai bergerak ke TMA

 

E

Saat plunyer berada di TMA

20

Pembatasan volume maksimum penginjeksian solar oleh pompa injeksi inline dapat dilakukan dengan cara

 

A

Menurunkan tekanan injeksi nosel

 

B

Membatasi gerakan plunyer

 

C

Membatasi gerak control rack

 

D

Membleding

 

E

Menyetal timing injeksi

21

Saat injeksi pada mesin diesel dapat diatur mengatur saat pertemuan cam dengan tapet, pada mesin diesel 1 silinder untuk memundurkan saat injeksi dapat dilakukan dengan cara

 

A

Menurunkan tekanan injeksi

 

B

Menambah perpak pompa injeksi

 

C

Mengurangi perpak pompa injeksi

 

D

Memutar perpak pompa injeksi

 

E

Mengurangi sim pada tape

22

Untuk memajukan saat (timing) injeksi secara otomatis sesuai dengan kenaikan putaran mesin maka pada pompa injeksi in line dilengkapi dengan komponen

 

A

Governur advancer

 

B

Automatic governor

 

C

Governor vacuum

 

D

 Automatic timer

 

E

Automatic rack

23

 Agar volume solar yang diinjeksikan oleh nozel sesuai dengan beban dan dan putaran mesin diesel tetap stabil selama perubahan beban maka pada pompa injeksi in line dilengkapi dengan

 

A

Automatic timer

 

B

Governur vacum

 

C

Governur sentrifugal

 

D

Katup delivery

 

E

Pegas pengembali pedal gas

24

Sebuah nosel mesin diesel dikategorikan normal setelah melalui pengetesan berikut kecuali

 

A

Test kebocoran/kekedapan

 

B

Test tekanan

 

C

Test bentuk semprotan

 

D

Test tetesan

 

E

Test volume injeksi

25

Pada pompa injeksi tipe rotari volume injeksi diatur melaui gerakan komponen

 

A

cam plate

 

B

plunyer

 

C

Distribution port

 

D

Spill ring

 

E

Spill port

26

Pada mesin diesel dengan pompa injeksi tipe Rotari untuk mematikan mesin diesel dapat dilakukan dengan cara

 

A

Menarik kontrol rack ke arah pengiriman NOL

 

B

Menghentikan arus listrik ke selenoid fuel cut off untuk menutup feed hole

 

C

Mengalirkan arus listrik ke SCV untuk menutup saluran feed pump

 

D

mengalirkan arus listrik ke solenoid fuel cut OFF untuk menutup feed hole

 

E

Menghentikan aliran arus listrik ke injector

27

Automatic timer pada pompa injeksi rotari bekerja berdasarkan pada

 

A

Kenaikan tekanan Oil pump

 

B

Kenaikan tekanan Priming pump

 

C

Kenaikan Tekanan feed pump

 

D

Kenaikan putaran pump shaft

 

E

Kenaikan gaya sentrifugal

28

Pada Sistem bahan bakar diesel common rail untuk membangkitkan tekanan tinggi solar maka digunakan

 

A

Injektion pump

 

B

Fuel pump

 

C

Supply pump

 

D

Feed pump

 

E

Priming pump

29

Berikut pernyataan tentang suction control valve, pilih satu yang salah ?

 

A

Kerja dari Solenoid Control Valve yaitu duty ratio control

 

B

Jika duty SCV makin besar maka posisi valve makin membuka

 

C

Jika duty SCV makin besar maka posisi valve makin menutup

 

D

Jika duty SCV makin kecil maka aliran fuel ke suction valve makin banyak

 

E

Jika duty SCV makin kecil maka posisi valve makin membuka

30

Agar tekanan bahan bakar pada saat bahan bakar diesel commonrail tetap terjaga tidak melebihi 200 MPA maka diperlukan …..

 

A

rail presure sensor

 

B

suciton control valve

 

C

Manipol absoulut pressure sensor

 

D

Oil temperatur sensor

 

E

Presure limiter valve.

31

Berikut adalah keunggulan mesin diesel commonrail dibanding mesin diesel konvensional ?

 

A

Emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan

 

B

Mesin sulit hidup ketika kondisi mesin masih dingin

 

C

Getaran mesin lebih terasa besar

 

D

Suara Mesin lebih berisik / kasar

 

E

Membutuhkan penyetelan pada Fuel Injection Pump (Bosch Pump)

32

Berikut pernyataan tentang fungsi komponen common Rail system, pilih satu yang salah

 

A

Feed Pump berfungsi menghasilkan fuel yang bertekanan tinggi

 

B

Suction Control Valve berfungsi membuka dan menutup valve untuk aliran fuel atas perintah oleh ECU

 

C

Injector berfungsi menerima sinyal perintah dari ECU untuk menginjeksikan fuel

 

D

Common Rail berfungsi menyimpan fuel bertekanan tinggi

 

E

Pressure Limiter berfungsi mencegah terjadinya over pressure di common rail

33

Gambar berikut ini adalah komponen dari sistem bahan bakar diesel commonrail yaitu….


 

A

Air temperatur sensor

 

B

Coolant temperatur sensor

 

C

 Fuel temperatur sensor

 

D

Rail presure sensor.

 

E

Water temperatur sensor

34

Kelebihan utama sistem injeksi kontrol elektronik (EFI) dibanding sistem carburetor:

 

A

Perawatan mudah dan tenaga besar

 

B

Emisi rendah dan bahan bakar irit

 

C

Mampu untuk perjalanan jauh

 

D

Harga murah dan perawatan mudah

 

E

mampu untuk jalan menanjak

35

Jumlah bensin yang disemprotkan melalui injector ke masing-masing intake manifold pada system EFI secara bergantian dipengaruhi oleh beberapa sensor , kecuali :

 

A

intake air temperature sensor

 

B

Throttle position sensor

 

C

 water temperature sensor

 

D

regulator

 

E

speed sensor

36

Untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk sesuai besarnya pembukaan sudut dan mengubahnya dengan potensiometer ke dalam signal tegangan dan mengirim signal ke ECU merupakan fungsi …..

 

A

manifold pressure sensor

 

B

oxygen sensor

 

C

air flow meter

 

D

air temperature sensor

 

E

throtle body sensor

37

Untuk mengukur tekanan udara dalam intake manifold kemudian melakukan penghitungan jumlah udara yang masuk yang dirubah ke dalam signal tegangan yang dikirim ke ECU berupa suatu signal merupakan fungsi …..

 

A

intake air themperatur sensorl

 

B

manifold pressure sensor

 

C

 air flow meter

 

D

oksigen sensor

 

E

vakum switch valve sensor

38

Minyak pelumas SAE 10 W – 30 maksudnya adalah ….

 

A

Minyak pelumas dengan kekentalan 10 s.d 30

 

B

Minyak pelumas yang dapat digunakan pada suhu 100C s.d. 300C

 

C

Minyak pelumas dengan kwalitas rendah

 

D

Minyak pelumas dengan kwalitas 10 point pada suhu –200C dan 30 point pada suhu 1000C

 

E

Minyak pelumas mesin dengan kekentalan 10 pada suhu –200C dan kekentalan 30 pada suhu 1000C

39

Pada gambar di bawah ini ditunjukkan pemeriksaan …….



 

A

alitas air

 

B

adiator

 

C

Kebocoran radiator/sistem

 

D

Pekanan tutup radiator

 

E

Kekencangan tali kipas

40

Kemungkinan penyebab air pendingin bercampur dengan minyak pelumas adalah ….., kecuali

 

A

Gasket blok silinder retak

 

B

Water jacket kepala silinder retak

 

C

Gasket water pump rusak

 

D

Gasket kepala silinder rusak

 

E

Saluran pelumasan di blok silinder retak


Kunci Jawban:


Soal Teknik Kendaraan Ringan Otomotif - PMKR Kelas 12

Posting Komentar untuk "Soal Teknik Kendaraan Ringan Otomotif - PMKR Kelas 12"