Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara dan Tips Menulis Cerpen

 

Cara dan Tips Menulis Cerpen

Cara dan Tips Menulis Cerpen - Kebanyakan dari kamu mungkin ragu bisa membuat cerpen hanya karena kamu bukan penulis cerita yang handal. Padahal, membuat cerpen sebenarnya tidak sulit loh. Meskipun kamu bukan penulis cerpen, kamu bisa membuat cerpen dengan kualitas yang bagus.

Jika kamu belum pernah membuat cerpen sebelumnya, kamu bisa belajar dengan mengetahui struktur cerpen terlebih dahulu.

Banyak orang ingin mulai menulis cerita pendek, namun tidak tahu bagaimana cara praktis menganggitnya. Justru karena bukan seorang cerpenis level dewa, saya berani menulis tips yang kiranya mudah dipahami dan dipraktikkan penulis pemula.

Jangan dipikir kalau menulis cerpen ini adalah pekerjaan yang sia -sia loh. Ada banyak manfaat dari menulis cerpen. Mulai dari manfaat pengembangan diri, sampai manfaat materi alias uang. Ya! Dengan menulis cerpen kamu bisa lebih mengembangkan diri dan kepribadian kamu.

Ini karena proses menulis cerpen bisa membantu kamu untuk merefleksikan berbagai peristiwa dalam kehidupan ini. Cerpen yang bermanfaat bagi pembaca akan menyajikan banyak hikmah yang tentunya bermanfaat pula bagi penulisnya.

Tak hanya itu, jika tulisan kamu sudah bagus dan menarik, maka kamu pun bisa mendapatkan uang dari cerpen. Kamu bisa mengirimkan cerpen -cerpen yang kamu tulis di surat kabar dan majalah. Jika dimuat, honornya lumayan loh. Ada juga penerbit surat kabar besar yang berani membayar sampai jutaan rupiah untuk setiap cerpen yang dimuatnya.

Tak hanya jadi penulis cerpen untuk surat kabar saja, kamu pun bisa menulis buku kumpulan cerpen yang tentunya juga bisa menghasilkan royalty. Jika kemampuan menulis cerpen sudah hebat, maka kamu juga bisa berlanjut menjadi penulis novel, skenario dan lainnya. Tentu, bayarannya juga menggiurkan.

Tapi sebelum mulai menulis cerpen, kamu perlu tahu bagaimana cara atau tips menulis cerpen dengan baik dan benar. Ups, untuk cerpen, mungkin lebih tepatnya tips menulis cerpen yang menarik dan disukai pembaca. Karena ditujukan bagi para pemula, jadi tips ini akan disusun secara lengkap langkah demi langkah alias step by step.

Cerita pendek atau cerpen memang berbeda dengan novel. Antara novel dan cerita pendek mempunyai perbedaan yang sangat kentara di bagian jumlah kata yang dihasilkan. Cerita pendek terdiri atas jumlah kata yang tidak sampai berpuluh-puluh lembar seperti pada novel.


Para sastrawan memiliki banyak pendapat mengenai berapa jumlah kata yang harus dipatuhi dalam membuat cerpen. Ada yang berpendapat jumlah kata yang dihasilkan tidak lebih dari 10.000 kata. Adapula sastrawan yang berpendapat bahwa cerita pendek adalah cerita yang ditulis menggunakan 500 hingga 30.000 kata.


Agar tidak rancu, dapat disimpulkan jika cerpen adalah karangan atau cerita fiktif maupun non-fiktif yang disusun menggunakan 500-30.000 kata. Selain itu, perbedaan antara cerpen dan novel juga terdapat pada alur cerita.


Alur cerita pendek lebih ringkas dibandingkan dengan novel. Cerita pendek lebih mengutamakan poin-poin peristiwa yang akan disampaikan sehingga lebih to the point pada alur cerita yang dihasilkan.

Setelah mengetahui batasan dasar untuk membuat cerpen, berikut ini struktur cerpen yang harus kamu patuhi ada 6, yaitu abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.

Struktur Menulis Cerpen

1. Abstrak

Struktur cerpen yang pertama adalah abstrak. Jika kamu belum tahu, abstrak adalah ringkasan dari cerita yang disampaikan. Ringkasan cerita yang dibuat harus menampilkan alur cerita dari awal hingga akhir secara ringkas.

Penggunaan abstrak pada cerita pendek sebenarnya tidak baku untuk digunakan. Jika kamu mau, kamu bisa menyertakan abstrak pada cerpen, walaupun kamu tidak ingin mencantumkan abstrak juga tidak masalah.

2. Orientasi

Struktur cerpen yang kedua adalah orientasi. Orientasi memiliki arti yang sama seperti setting. Kamu bisa menampilkan keterangan waktu, tempat, dan suasana yang digunakan pada alur cerita cerpen pada bagian ini.

3. Komplikasi

Komplikasi pada struktur cerita pendek  akan menampilkan watak tokoh dan alur cerita. Pada bagian ini kamu perlu memunculkan setiap tokoh yang digunakan beserta wataknya. Kemudian, tampilkan pula bagaimana alur cerita pada cerita pendek. Untuk menghasilkan alur yang bagus, alur pada cerpen wajib disusun secara sistematis berdasarkan prinsip sebab-akibat.

4. Evaluasi

Selanjutnya, struktur pada cerita pendek adalah evaluasi. Evaluasi pada struktur cerpen dapat membuat pembaca mengerti konflik apa yang terjadi pada cerita. Pada bagian ini konflik yang ditampilkan haruslah mencakup semua konflik hingga klimaks. Setiap konflik yang dimunculkan juga sudah mulai disertai dengan penyelesaian masalah.

5. Resolusi

Jika pada struktur cerpen ‘evaluasi’ menampilkan setiap masalah yang terjadi pada cerita, maka pada struktur ‘resolusi’ penyelesaian dari setiap masalah akan ditampilkan. Pada bagian ini penyelesaian masalah yang ditampilkan harus mampu menjawab permasalahan secara tuntas.

6. Koda

Struktur pada cerpen yang terakhir yaitu koda. Koda adalah bagian akhir pada alur cerpen yang memuat pesan moral dari cerita yang disusun. Nilai atau pesan moral dapat disampaikan secara lugas namun bisa pula disampaikan secara tidak lugas (tersirat).

Bagaimana? Tidak banyak kan struktur cerpen yang dibutuhkan untuk menghasilkan cerita pendek yang bagus?

Bagaimana Menulis Cerpen

1. Temukan Motivasi Menulis

Bagi saya, tips pertama dan utama bukanlah hal teknis, melainkan motivasi. Tanyakan pada diri Anda, mengapa saya menulis cerpen? Untuk apa? Jawaban atas pertanyaan ini bisa beragam. Tidak ada yang buruk. Termasuk motivasi untuk mendapatkan honor atau agar terkenal. Siapa yang tidak bangga saat melihat cerpennya dimuat majalah nasional? Pasti langsung buat pengumuman di Facebook, Instagram, dan poskamling.

Namun, tentu ada motivasi-motivasi lain. Mungkin motivasinya adalah ingin berbagi pengalaman hidup yang inspiratif. Mungkin untuk mengkritik adat yang tak cocok lagi diterapkan di zaman kiwari. Mungkin juga untuk mencurahkan isi hati agar tak senyum-senyum sendiri. Motivasi ini penting karena saat kita mengalami kesulitan dalam menulis nanti, kita bisa mengingat kembali tujuan kita menulis cerpen. “Aduh, kok mentok ya ideku. Akan tetapi, aku tak mau menyerah. Aku menulis cerpen ini untuk berterima kasih pada orang tuaku,” demikian ilustrasi pentingnya motivasi dalam menulis cerpen.

2. Pilih Tema yang Sesuai dengan Kemampuan dan Renjana

Tema yang sesuai bisa kita tentukan dengan mempertimbangkan beberapa hal:

  1. Saya menguasai tema tersebut.
  2. Saya tidak terlalu menguasai tema itu, tapi mau berusaha mendalaminya dengan bertanya dan mencari informasi.
  3. Tema ini adalah rencana saya.
  4. Tema ini amat penting saya olah agar pembaca dapat memetik hikmah.

Penulis pemula hendaknya memilih tema yang mudah dahulu. Misalnya tema yang sesuai dengan pengalaman hidup diri dan orang terdekat. Bisa juga tema yang diangkat dari budaya setempat yang sudah dikuasai. Intinya, jangan memilih tema yang terlalu sulit bagi diri sendiri. Dijamin cerpen tak akan selesai atau selesai tapi hancur berantakan.

3. Menentukan Jumlah, Nama, Sifat dan Peran Tokoh

Cerpen hendaknya berfokus pada satu sampai tiga tokoh saja. Jika terlalu banyak tokoh, bukan hanya pembaca yang akan bingung. Penulis cerpen juga akan bingung sendiri…hehehe… Nama tokoh sebaiknya ditentukan dahulu agar lebih mudah merancang tahap berikutnya nanti. Sifat dan peran tokoh misalnya siapa yang jadi tokoh utama dan tokoh figuran; siapa yang jahat dan siapa yang baik; siapa yang punya masalah dan siapa yang membantu memecahkan masalah.

Cara Membuat Cerpen yang Menarik Untuk Dibaca

Supaya lebih terarah kamu dapat menggunakan tips di bawah ini saat belajar membuat cerpen dengan kualitas yang bagus. Berbagai tips lain dalam membuat cerpen dapat Grameds temukan pada buku 13 Poin Menulis Cerita Pendek, Dijamin Bisa Menulis Cerpen Dalam Waktu Singkat!

1. Sisihkan Waktu 10 hingga 20 Jam

Cara membuat cerita pendek yang mudah bagi pemula dan menarik yang pertama yaitu menyisihkan waktu selama 10 hingga 20 jam. Waktu 10 hingga 20 jam adalah akumulasi waktu yang bisa kamu gunakan untuk menghasilkan karya cerpen, mulai dari penemuan ide hingga penyusunan tulisan.

Umumnya, penggunaan waktu ini akan berbeda-beda untuk setiap penulis cerita pendek. Perbedaan penggunaan waktu didasarkan oleh dua sebab. Pertama, waktu pengerjaan yang berbeda disebabkan oleh banyaknya jumlah kata yang digunakan.

Penulis yang menghasilkan karya dengan 1000 kata biasanya dapat menyelesaikan karya tersebut dalam waktu 5 hingga 10 jam. Berbeda dengan penulis yang menggunakan 2000 hingga 3000 kata dalam karya cerpen bisa menghabiskan waktu 10 hingga 20 jam.

Perbedaan penggunaan waktu dalam membuat cerita pendek yang kedua disebabkan oleh kemampuan pengarang dalam menulis. Meskipun kamu belum pernah menghasilkan karya cerita pendek, tapi jika kamu sudah sering menulis besar kemungkinan kamu akan lebih cepat dan mudah menyusun cerita. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan cerita cerpen juga akan lebih singkat.

2. Mencari Ide

Tips kedua untuk membuat cerpen yaitu mencari ide. Ide yang digunakan tidak harus menggambarkan cerita yang rumit. Sebagai pemula dalam menulis cerita pendek, kamu bisa fokus pada bagaimana menampilkan cerita dengan baik dengan menggunakan ide cerita yang ringan terlebih dahulu.

Sebagai contoh kamu bisa menggunakan ide cerita dari kehidupan sehari-hari. Ide cerita dari kehidupan sehari-hari akan lebih mudah kamu kembangkan karena unsur emosional pada cerita lebih mudah kamu kuasai.

Misalnya, kamu dapat membuat judul “Hiruk Pikuk Hidup di Desa” untuk menggambarkan kehidupan susah senang di desa. Bisa pula terinspirasi dari kemudahan akses pendidikan perempuan desa untuk mengenyam pendidikan di luar kota dengan membuatnya menjadi judul cerpen “Gadis Desa dengan Pemikiran Kota”.

Ide cerita selain diperoleh dari kehidupan sehari-hari, juga bisa diperoleh dari sumber lain. Sumber yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan ide cerita antara lain internet, buku, TV, radio, majalah, dan lain sebagainya.

Untuk mempermudah proses penemuan ide, jangan fokus untuk langsung menemukan satu ide saja. Kamu bisa menulis semua ide yang ada di kepala kamu apapun itu tanpa terkecuali. Bahkan jika ide yang terfikir adalah ide gila sekalipun tidak jadi masalah. Nantinya, kamu dapat memilah dari semua ide yang kamu temukan, ide mana yang akan kamu pilih untuk dikembangkan menjadi cerpen.

3. Menulis dengan Gaya Sendiri

Tips menulis cerpen bagi pemula yang ketiga yaitu menulis dengan gaya bahasa sendiri. Menulis dengan gaya bahasa sendiri adalah menulis dengan kemampuan yang kamu miliki sendiri. Kamu tidak perlu berusaha untuk menjadi orang lain dalam menghasilkan tulisan.

Kamu hanya perlu menulis sesuai dengan karakter dan kemampuan yang kamu miliki. Apabila saat ini kamu hanya bisa menghasilkan beberapa dialog saja dalam cerpen tidak masalah kok! Kalaupun kamu hanya menghasilkan 500 sampai 1000 kata itu juga sudah sangat bagus.

Intinya menulis dengan gaya sendiri akan mempermudah kamu untuk mengetahui ciri khas dan kemampuan yang ada pada diri sendiri.

Menghasilkan tulisan dengan gaya sendiri akan lebih baik dibandingkan jika kamu meniru karakter dan ciri khas penulis lain yang sudah terkenal. Meniru gaya dan ciri khas orang lain hanya akan membuat karakter tulisan kamu tidak dapat muncul dengan maksimal.

Semakin lama kualitas tulisan kamu akan berkembang dengan sendirinya setelah kamu banyak melakukan latihan. Prinsipnya hanya satu, ketika kamu berhasil menghasilkan cerita pendek itu sudah sangat luar biasa!

4. Menentukan Tema

Tema pada penulisan cerpen dibutuhkan untuk menentukan ide pokok atau gagasan pokok pada sebuah cerita. Penggunaan tema bisa mempermudah kamu dalam membuat alur cerita. Jika diibaratkan dengan sebuah bangunan, tema sama halnya dengan pondasi bangunan. Tidak mungkin kan kamu mendirikan rumah tanpa membuat pondasinya terlebih dahulu.

Begitu pula dalam membuat cerpen, tema dibutuhkan untuk menjadi dasar cerita yang kamu hasilkan. Tema dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan pikiran utama pada cerita yang kamu buat.

Untuk menentukan sebuah tema kamu bisa melihat fenomena yang ada di sekitar kamu. Bisa juga dengan melihat hal apa yang menjadi keresahan dalam diri kamu lalu diubah menjadi tema cerpen.

Pada karya cerita pendek, pengarang tidak dituntut untuk menampilkan tema secara gamblang pada pembaca. Hal ini karena pembaca biasanya mempunyai pandangan yang berbeda dalam menyikapi tema yang pengarang tulis.

Oleh karena itu, cukup dengan menyampaikan secara garis besar permasalahan yang ada pada cerita cerpen, lalu biarkan pembaca yang berinterpretasi dengan permasalahan tersebut.

Mulai membuat paragraf pembuka

Langkah menulis cerpen bagi pemula setelah menentukan tema yaitu mulai menulis. Jika telah sampai pada tahap ini kamu harus memberanikan diri untuk menulis, dimulai dari menulis paragraf pembuka terlebih dahulu.

Menulis paragraf pembuka pada cerita pendek tidak perlu dibuat rumit. Kamu bisa menulis dengan gaya yang ringan sekalipun jika memang itu membuat kamu nyaman dalam membuat cerita. Hanya saja yang perlu diperhatikan saat membuat paragraf pembuka adalah buatlah semenarik mungkin.

Paragraf pembuka dalam karangan cerita pendek menjadi poin penting dari “menariknya tulisan yang dibuat”. Paragraf pembuka yang dibuat sebisa mungkin harus bisa menarik minat pembaca untuk terus membaca tulisan kamu hingga kata terakhir.

Tips untuk membuat paragraf pembuka yang mudah bagi pemula yaitu dengan menggugah rasa keingintahuan pembaca. Kamu bisa membuat paragraf pembuka dengan teka-teki ataupun kegelisahan terhadap suatu hal sehingga pembaca akan ikut terpancing untuk mencari jawaban dari masalah yang telah kamu sampaikan di awal cerita.

5. Membuat Alur dan Plot

Selanjutnya dalam menulis cerpen yang mudah bagi pemula yaitu membuat alur dan plot. Alur dan plot perlu kamu pikirkan sebelum kamu melangkah jauh dalam menghasilkan sebuah tulisan. Alur dan plot dalam cerita digunakan untuk menggerakkan cerita untuk mencapai maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh pengarang.

Banyak yang salah paham dengan mengatakan jika plot adalah jalan cerita. Ada pula yang beranggapan jika plot adalah rancangan dari jalannya sebuah cerita yang ditulis. Padahal pengertian tersebut keliru.

Menurut Arswendo Atmowiloto plot diartikan sebagai sebab-akibat yang terdapat pada sebuah cerita sehingga menghasilkan gaya atau irama dalam menentukan ide dasar.

Untuk menyusun plot kamu bisa memulainya dengan menentukan semua peristiwa yang akan dimunculkan pada sebuah cerita, lalu mencari benang merah (hubungan) dari semua peristiwa yang terjadi sehingga membentuk alur cerita yang saling berkaitan.

6. Tentukan Penokohan

Meski belum pernah membuat cerita pendek sebelumnya, pemula dapat menghasilkan sebuah karya cerpen yang bagus dengan menggunakan penokohan yang tepat. Penggunaan tokoh pada cerita pendek amat sangat krusial dibutuhkan. Bahkan, tanpa adanya tokoh sulit bagi pengarang untuk menyampaikan maksud dari tulisan kepada pembaca.

Tips dalam membuat penokohan yang baik dalam sebuah cerita pendek yaitu menampilkan citra tokoh senyata mungkin. Citra yang dimaksudkan adalah watak dan karakter tokoh yang digunakan.

Semakin nyata watak, karakter ataupun sifat tokoh digambarkan, maka akan semakin mudah pembaca ikut larut dalam peran yang dimainkan oleh tokoh.

Secara umum sifat penokohan dibedakan menjadi dua yaitu sifat lahir dan sifat batin. Sifat lahir mencakup bentuk dan rupa tokoh, sedangkan sifat batin mencakup karakter dan watak tokoh.

Dalam menyampaikan sifat penokohan kamu bisa menggunakan beberapa cara mulai dari tindakan dan ucapan tokoh. Kemudian bisa juga melalui pikiran tokoh, benda dan barang yang berada di sekitar tokoh. Watak tokoh juga bisa dimunculkan melalui kesan / deskripsi tokoh lain terhadap tokoh tersebut atau langsung dideskripsikan oleh pengarang mengenai watak tokoh melalui narasi.

7. Tentukan Latar atau Setting

Tips ke-7 untuk membuat cerpen dengan mudah bagi pemula adalah menentukan latar atau setting peristiwa. Latar atau setting adalah segala sesuatu yang menunjukkan waktu, tempat dan suasana yang digunakan pada cerita.

Latar dan setting diperlukan untuk menunjang tema dan plot cerita. Tanpa penggunaan alur atau setting sulit bagi pengarang dapat menyampaikan plot secara gamblang kepada pembaca. Menghilangkan unsur latar atau setting juga akan membuat permasalahan dalam cerita sulit untuk dipecahkan.

Cara Menentukan Latar / Setting pada Cerpen

Untuk itu, kamu bisa membuat latar atau setting dengan cara berikut:

a. Hubungkan latar atau setting dengan watak tokoh.

Misalnya jika kamu ingin menggambarkan cerita dengan latar tempat pedesaan maka kamu bisa menampilkan watak tokoh yang kalem (lemah lembut). Sebaliknya jika kamu ingin menampilkan latar atau setting di perkotaan maka watak yang dimiliki tokoh yaitu keras.

b. Hubungkan latar atau setting dengan karakter tokoh

Misalnya jika ingin menulis cerita dengan latar tempat pondok pesantren maka karakter tokoh yang dimunculkan adalah mempunyai sisi religius yang tinggi.

Namun, jika latar cerita yang digunakan adalah tempat perjudian kamu bisa membuat tokoh mempunyai karakter suka membangkang dan pemberontak.

Dari contoh diatas kamu bisa menyimpulkan jika setiap latar dan setting yang digunakan pada cerita dapat membentuk sifat atau karakter yang dimiliki oleh tokoh. Jadi, pastikan kamu memberikan watak penokohan yang sesuai dengan latar belakang lingkungan atau tempat tinggal tokoh.

8. Membuat sudut pandang

Nah, tips terakhir untuk menghasilkan karya cerpen bagi pemula adalah membuat sudut pandang.

Sudut pandang digunakan sebagai cara cara pengarang untuk menampilkan penokohan dengan gaya yang diinginkan pengarang.

Lebih mudahnya sudut pandang adalah cara pengarang dalam penyebutan tokoh pada cerita. Kebanyakan pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama seperti penggunaan subjek “saya” “aku” untuk menyampaikan cerita.

Meski begitu, ada pula pengarang yang menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan menyebut subjek “mereka” “dia” untuk menyampaikan cerita.

Posting Komentar untuk "Cara dan Tips Menulis Cerpen"