Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gejala Usus Buntu atau Apendisitis

Gejala Usus Buntu. Usus buntu adalah kantung yang terletak pada pangkal usus besar (kolon) dengan panjang sekitar 7 cm dan ketebalan tidak lebih dari 2 cm. Awal mulanya, para ilmuwan beserta dokter tidak tahu fungsi dari usus buntu. Tetapi setelah itu mereka dan kita semua tahu bahwa kegunaan dari usus buntu adalah membantu memproduksi imunoglobin, zat yang termasuk ke dalam sistem kekebalan tubuh.

Gejala Usus Buntu atau Apendisitis


Penyakit usus buntu (apendisitis) adalah pembengkakan atau peradangan yang berpusat pada usus buntu (vermiformis apendiks). Gejala umum dari usus buntu tingkat awal adalah sakit pada bagian rongga perut yang dirasa secara tiba-tiba (abdomen akut) disertai muntah, mual, diare, dan sembelit. Pengobatan usus buntu bisa dilakukan dengan melakukan pembedahan atau antibiotik yang aman.

Apendisitis jarang mengalami kronis apabila segera ditangani oleh dokter. Menurut hasil riset, lelaki lebih berisiko terhadap penyakit usus buntu daripada wanita. Sedangkan untuk usia penyakit usus buntu jarang terjadi pada anak di bawah 3 tahun dan paling sering mempengaruhi orang berusia antara 10 hingga 30 tahun.

Kebanyakan gejala usus buntu sulit untuk dikenali sebagai tanda bahwa usus buntu sedang bermasalah. Oleh sebab itu, Anda harus curiga terhadap suatu masalah kesehatan yang tubuh rasakan, terutama bila terkait dengan saluran pencernaan.

Berikut ini gejala dari penyakit usus buntu.

1. Sakit perut sebelah

Penderita akan merasakan abdomen akut atau sakit secara mendadak pada sisi kanan bawah perut. Mula-mula, sakit yang timbul terjadi di dekat pusar, kemudian menjalar atau pindah ke perut bagian bawah.

Gejala usus buntu ini tanpa terkecuali juga sering menimpa anak-anak dan ibu hamil, hanya saja pusat sakit yang dirasakan tidak selalu berada di bagian perut bawah, tetapi masih di sekitaran wilayah perut.

Sakit perut ini akan bertambah buruk apabila tubuh dibuat bergerak, batuk atau bersin, atau melewati tanggul ketika Anda sedang menaiki atau mengendarai kendaraan bermotor.

2. Rasa sakit bertambah parah, bahkan disertai nyeri

Sakit perut yang terjadi berbeda dengan kondisi tubuh yang sehat, karena benar-benar membuat seseorang menderita dan tidak bisa tidur pulas. Rasa sakit yang terjadi sangat sering dan tingkatannya belum pernah dirasakan sebelumnya, sadur Dr. Payne yang menceritakan kembali keluhan pasiennya.

Related:Waspadai Tanda-Tanda Ginjal Mulai Mengalami Masalah
Apendisitis yang kronis benar-benar mengganggu, seseorang akan terbangun ketika tidur, tidak bisa berkonsentrasi saat belajar, bekerja, atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan ketenangan. Rasa sakit yang hadir bila kondisinya sudah parah akan semakin parah dalam hitungan beberapa jam ke depan.

3. Demam dan tubuh kedinginan (menggigil)

Tanda-tanda bahwa tubuh terkena penyakit usus buntu ini juga termasuk sebagai gejala dari penyakit ginjal. Menggigil atau demam ringan yang dialami tubuh biasanya selalu hadir ketika sakit perut menyerang.

Dr. Payne mengatakan bahwa seseorang tak menderita usus buntu jika demam tidak melebihi angka 100 derajat. Tetapi, apabila termometer memperlihatkan angka di atas 103 derajat ketika melakukan pengecekan suhu tubuh disaat Anda merasakan sakit perut juga, bisa jadi penyakit usus buntu memajan Anda.

4. Nafsu makan berkurang

Usus buntu dapat menghilangkan keinginan atau selera makan seseorang, keadaan ini diperburuk dengan gejala lain seperti muntah dan mual. Meskipun Anda dihadapkan dengan puluhan menu lezat tetap saja tidak ada gairah untuk menyantap semua makanan tersebut, karena perut sedang mual dan keinginan muntah pun sangat tinggi.

Dokter menyarankan penderita bila mengalami muntah-muntah selama lebih dari 12 jam atau diare selama lebih dari tiga hari untuk mendapatkan bantuan medis, jika dibiarkan terus-menerus kondisi tubuh akan semakin lemah dan memburuk.

5. Sembelit atau diare

Sembelit atau konstipasi diartikan sebagai buang air besar kurang dari tiga kali per pekan dan bila jenisnya parah buang air besar hanya terjadi satu kali per pekan. Keadaan ini selalu dikaitkan dengan penyakit usus buntu, jadi Anda bisa lebih curiga bila suatu saat gangguan ini menimpa Anda.

Sedangkan diare juga termasuk gejala usus buntu yang paling umum, biasanya terjadi setelah Anda mengalami sakit perut. Jika kondisinya ringan, Anda tidak perlu khawatir. Namun, apabila saat buang air besar perut bagian kanan bawah merasakan nyeri hebat, segera kunjungi dokter agar mendapat pertolongan tepat.

6. Perut kembung

Perut kembung adalah masalah biasa yang kapan saja bisa terjadi. Sebagai contoh, setelah Anda minum beberapa gelas minuman bersoda dan makanan yang tinggi kolesterol perut menjadi besar karena kembung terisi oleh gas. Hal tersebut terbilang wajar karena bisa terjadi pada siapa pun.

Namun, jika Anda tidak habis makan banyak dan perut kembung, apalagi ketika bangun tidur, boleh jadi kondisi ini sebagai indikator Anda terserang apendisitis. Jika perut kembung disertai dengan gejala lain seperti demam dan nyeri perut pada bagian kanan bawah, besar kemungkinan Anda menderita penyakit usus buntu.

7. Nyeri pada perut sehabis ditekan

Respon yang Anda tunjukkan ketika perut merasakan sakit umumnya adalah memberi dorongan pada perut dengan niat atau harapan bahwa rasa sakit akan berkurang. Hal ini tidak berlaku untuk penyakit usus buntu. Ketika Anda memberi tekanan berlebih pada bagian perut yang sakit, yang ada perut semakin sakit ketika Anda melepaskan tekanan tersebut.

Maka dari itu jangan lakukan lagi aktivitas mendorong perut dengan tangan, karena hanya menyiksa diri saja. Dokter lebih menyarankan agar Anda beristirahat atau mengkonsumsi obat yang dapat meringankan rasa sakit akibat gejala usus buntu ini.

Ketujuh gejala usus buntu di atas dapat dialami oleh anak-anak ataupun orang dewasa, baik pria maupun wanita. Meski sudah diketahui gejala umumnya, Anda tidak bisa langsung mengatakan “saya menderita radang usus buntu” sebelum melakukan pemeriksaan.

Sangat penting untuk melakukan wawancara medis pada seorang ahli, yaitu dokter guna menegakkan diagnosis. Jika sebelum Anda mendapat kabar positif terkena penyakit radang usus buntu dari dokter, jangan pernah melakukan pengobatan dengan tujuan menyembuhkan usus buntu di luar pengawasan dokter.

Karena bisa jadi gejala tersebut hanya penyakit biasa yang umum terjadi. Anda hanya boleh curiga jika timbul kesadaran ataupun ingat bahwa dalam beberapa pekan atau mungkin bulan Anda sering makan sesuatu yang menyebabkan usus buntu tersumbat, misalnya makan cabai di mana bijinya dapat terjebak di dalam usus buntu.

Kenapa begitu? Hal tersebut boleh Anda pikirkan karena penyebab usus buntu adalah penyumbatan pada usus buntu yang diikuti oleh infeksi. Penyumbatan dapat terjadi selain karena timbunan makanan yang mengandung biji, tetapi juga bisa disebabkan oleh infeksi virus, feses yang mengeras (fecalith), ataupun faktor pemicu lain yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan kelenjar pada pangkal usus buntu.

Apabila kondisi radang berlanjut karena mengetahui bahwa gejala usus buntu terus dirasakan, tidak baik untuk menunda pemeriksaan. Operasi usus buntu bisa menjadi pilihan tepat yang biasanya direkomendasikan oleh dokter, jadi Anda hanya perlu mempersiapkan biaya dan keberanian untuk menjalankannya.

Posting Komentar untuk "Gejala Usus Buntu atau Apendisitis"