Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Bulan Puasa Ramadhan

mostbet-aze45

Sejarah Bulan Puasa Ramadhan

Sejarah Bulan Puasa Ramadhan – Ada sejarah puasa ramadhan yang harus kamu ketahui dan sejarah puasa ramadhan ini tentunya bisa menambah kenikmatan ibadah puasa kamu.

Sejarah Asal Usul Puasa Ramadhan

Puasa ramadhan yang Pins jalankan saat ini bukan semerta-merta sudah langsung ada dan disyariatkan oleh Allah. Allah dengan kasih sayangnya yang luas, sangat tahu kapan umat islam mampu dan bisa menjalankan ibadah puasa ramadhan ini.

Karena itulah puasa ramadhan diturunkan secara bertahap dan tidak langsung puasa satu bulan penuh. Lantas bagaimanakah sejarah puasa ramadhan yang benar? Apakah puasa ramadhan langsung satu bulan penuh? Yuk, baca artikel ini sampai habis!

Awal Mula Syariat Puasa

Pada awalnya syariat puasa yang dijalankan Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam dan umat muslim bukanlah puasa ramadhan dimana puasa sebulan penuh. Puasa yang dicontohkan oleh Nabi yang mulia ini adalah puasa hanya tiga hari saja setiap bulannya.

Jadi Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasalam berpuasa setiap bulan hijriah namun hanya selamat tiga hari saja Pins. Nah lama kelamaan umat islam menjadi terbiasa dengan puasa tiga hari ini dan sudah benar-benar mampu menjalankan puasa dengan benar.

Barulah puasa tiga hari berubah menjadi puasa satu bulan penuh namun ada keringanan, umat islam masih boleh memilih antara dua hal. Mau melakukan puasa satu bulan penuh atau memilih membayar fidyah saja dan tidak melakukan puasa ini.

Kemudian Pins lama kelamaan puasa yang semulanya berat menjadikan umat islam terbiasa dengan puasa. Barulah syariat muncul lagi, yaitu puasa sebulan penuh yang tidak ada lagi tawar menawar boleh memilih puasa atau tidak.

Jadi sudah diwajibkan berpuasa kecuali untuk orang-orang yang musafir, orang yang sakit dan orang yang karena udzur tidak mungkin melakukan puasa. Kemudian umat islam sudah mendapatkan keringanan dalam berpuasa.

Keringanan berupa bolehnya makan dan minum serta berhubungan intim hanya bagi suami istri. Keringanan ini boleh dilakukan pada malamnya bulan puasa sampai terbitnya fajar subuh. Fungsi puasa ramadhan ini pun semakin hari diketahui semakin banyak manfaatnya.

Kewajiban puasa ramadhan ini disyariatkan oleh Allah dan Rasulnya pada bulan Sya’ban di tahun ke 2 hijriah. Nah puasa ini lah yang sampai sekarang masih dijalankan umat islam sampai tibanya kematian atau tibanya hari kiamat.

Dalil Puasa diturunkan Berangsur-angsur I

Sejarah puasa ramadhan yang benar tentunya kita ketahui dari dalil-dalil yang benar yang berasal dari Al Qur’an dan hadits. Adapun dalil-dalilnya sebagai berikut:

  • Musnad Imam Ahmad

Dalam kitab Musnad Imam Ahmad terdapat sebuah hadits yang menceritakan mengenai pola puasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu menyampaikan bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau berpuasa tiga hari dalam setiap bulannya. Kemudian beliau menambah jumlah puasanya yang tiga hari dalam setiap bulan selama 17 bulan. Sementara Yazid menyatakan bahwa puasa dilakukan selama 19 bulan yaitu dari Rabi’ul Awwal sampai Ramadhan. Selain itu, beliau juga berpuasa pada hari Asyura (sepuluh Muharram).

Al Qur’an Surat Al Baqarah 183-184

Kemudian Allah menurunkan ayat yang mewajibkan puasa pada umat Islam yaitu sebagai berikut.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِين

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” (QS. Al-Baqarah: 184).

Pada tahapan ini, umat islam diperbolehkan memilih salah satu dari dua pilihan. Pilihan pertama melakukan puasa dan pilihan kedua tidak melakukan puasa dengan membayar fidyah.

Dalil Puasa pada Periode 2

Setelah turun Qur’an Surat Al Baqarah ayat 183 dan 184, kemudian Allah menurunkan lagi surah Al Baqarah ayat 185. Adapun ayatnya sebagai berikut.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al-Baqarah: 185).

Ini adalah periode kedua puasa, periode kedua dari puasa adalah ketika puasa diwajibkan bagi orang yang mukim dan sehat. Kemudian bagi mereka yang tidak mampu melakukannya diberikan keringanan, seperti orang sakit atau musafir.

Orang yang sudah lanjut usia dan tidak mampu berpuasa, dapat membayar fidyah dengan memberi makan orang miskin.

Pada masa itu, orang-orang biasa makan, minum dan berhubungan intim dengan istri mereka selama belum masuk waktu tidur malam. Namun, setelah waktu tidur tiba, semua aktivitas tersebut harus dihentikan.

Dalil Puasa Lengkap seperti Sekarang

Setelah umat islam menjalankan puasa periode kedua, kemudian setelah beberapa waktu turun lagi Al Baqarah ayat 187 berikut ini.

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

 “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (HR. Ahmad, 5:246)

Posting Komentar untuk "Sejarah Bulan Puasa Ramadhan"