Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat

Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat

Defenisi Kesehatan Masyaraka, Menurut CEA WINSLOW kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit,memperpanjang masa hidup dan meningkatkan masa hidup dengan meningkatkan derajat kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk: perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit menular, pendidikan untuk kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan, pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kehidupan yang layak dalam memelihara kesehatannya (Umar, 2013)

Tujuan Kesehatan Masyarakat 

Menurut WHO Kesehatan Masyarakat adalah melindungi dan meningkatkan kesehatan penduduk dengan menggunakan tiga cara utama yakni:

  1. Melindungi pendududuk dari ancaman kesehatan (helath protection)
  2. Pencegahan kejadian penyakit (disease prevention)
  3. Peningkatan derajat kesehatan penduduk (helath promotion

Ketiga hal tersebut dalam pelaksanaanya menjadi beragam fungsi:

  • Survailance dan penilaian status kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
  • Identifikasi (penilaian investigasi dan prediksi) masalah kesehatan anacaman pada masyarakat.
  • Proteksi kesehatan termasuk didalamnya keselamatan dan penerapan peraturan perundangan.
  • Kesiapsiagaan dan manajemen bencana serta kedaruratan.
  • Pencegahan penyakit dengan penerapan pencegahan primer dan pencegahan sekunder
  • Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan
  • Inisiasi dan dukungan serta penyelenggaraan penelitian kesehatan.
  • Evaluasi kualitas dan efektivitas pelayanan kesehatan
  • Kapasitas staf kesehatan masyarakat
  • Inisiasi pengembangan dan perencanaan kebijakan kesehatan (Umar, 2013)

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948). Kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat. Kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan Praktek (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat).

Kesehatan masyarakat adalah sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat. 

Bagaimana pendapat Anda tentang pengertian tersebut? 

Apakah dengan membaca pengertian itu Anda sudah dapat membayangkan tentang kesehatan masyarakat? 

Apakah Anda sudah dapat menjelaskan, apa itu kesehatan masyarakat dan bagaimana cara mencapainya kesehatan tersebut. 

Jika pertanyaan tersebut sudah dapat Anda jawab, berarti Anda sudah dapat menjelaskan pengertian kesehatan masyarakat.

Definisi kesehatan masyarakat menurut Wilsow (1920), Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui "Usaha-Usaha Pengorganisasian Masyarakat" untuk :

  1. Perbaikan sanitasi lingkungan.
  2. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
  3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
  4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan
  5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihata kesehatannya.
Untuk ruang lingkup kesehatan masyarakat sendiri meliputi  4 usaha :
  1. Promotif (Peningkatan Kesehatan)
  2. Preventif (Pencegahan Penyakit)
  3. Kuratif (Pengobatan)
  4. Rehabilitatif (Pemeliharaan Kesehatan)
Ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat adalah :
  1. Perilaku
  2. Lingkungan
  3. Keturunan
  4. Pelayanan Kesehatan

Sasaran bagi Kesehatan Masyarakat 

  • Individu

Individu adalah bagian dari anggota keluarga, apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan karena ketidakmampuan merawat dirinya sendiri oleh suatu hal atau sebab. Maka dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental, dan sosial.

  • Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri dari kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya. jadi bila salah satu atau beberapa keluarga mempunyai masalah kesehatan, maka akan dapat berpengaruh terhadap anggota dan keluarga yang lain.

  • Kelompok Khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Seperti :

  1. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan.
  2. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan.
  3. Kelompok yang memiliki resiko terserang penyakit.
  4. Lembaga sosial, perawatan, dan rehabilitasi.

Adapun sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai dari abad ke-16 dan secara bertahap mengalami kemajuan. Adapun beberapa perkembangan yang pernah terjadi, antara lain :

  1. Pada tahun 1807, 1851, dan 1888 terjadi beberapa hal yaitu adanya pelatihan dukun bayi untuk menurunkan angka kematian bayi ada tahun itu, didirikannya sekolah dokter jawa di Batavia (STOVIA), dan dan berdirinya pusat laboratorium di Bandung.
  2. Pada tahun 1913 -1997 terjadi banyak perkembangan yang terjadi pada tahun-tahun tersebut, Seperti dilaksanakannya pelatihan intensif dukun bayi,direncanakannya program pemberantasan malaria oleh Presiden Soekarno, diadakannya seminar Puskesmas, dibuatnya konsep dan sistem Puskesmas, dikembangkannya Posyandu, dikembangkannya program kesehatan untuk masyarakat miskin (JPS-BK), dan masih ada yang lainnya.
  3. Pada tahun 2001 dan 2003, adanya program-program kesehatan bernuansa desentralisasi dan politis, serta berubahnya JPS-BK menjadi PKPS-BBM bidang kesehatan. Berubah kembali pada tahun 2005 menjadi Askeskin. Kemudian dikembangkan menjadi Visi Indonesia Sehat Tahun 2010.

Lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat atau pilar utama ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut:

  1. Epidemiologi
  2. Biostatistik/ statistic kesehatan
  3. Kesehatan lingkungan
  4. Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
  5. Gizi masyarakat
  6. Kesehatan kerja (Alamsyah Dedi, 2013).

Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut:

  1. Pemberantasan penyakit , baik menular maupun tidak menular
  2. Perbaikan sanitasi lingkungan
  3. Perbaikan lingkungan pemukiman
  4. Pemberantasan vector
  5. Pendidikan( penyuluhan) kesehatan masyarakat
  6. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
  7. Pembimbingan gizi masyarakat
  8. Pengawasan sanitasi tempat- tempat umum
  9. Pengawasan obat dan minuman
  10. Pembinaan peran serta masyarakat (Alamsyah Dedi, 2013)

Prinsip Kesehatan Masyarakat

Prinsip- prinsip IKM secara garis besarnya ada enam yang perlu diketahui yaitu

  1. IKM lebih menekankan pada pemikiran dan tindakan yang bersifat promotif dan preventive daripada kuratif. Hal ini dapat dipahami karena pendekatan kuratif lebih ditekankan untuk tenaga medis dan paramadis (dokter/drg dan perawat/bidan).
  2. IKM menekankan pada masyarakat atau kumpulan orang, baik yang sehat maupun sakit atau yang bermasalah daripada kumpulan individu (perorangan) yang sakit saja.
  3. Dalam IKM faktor lingkungan di anggap memegang peran yang sangat penting. Hal ini mengingatkan bahwa adanya suatu masalah kesehatan atau penyakit yang ada di masyarakat tidak hanya di lihat dari faktor dari dalam saja akan tetapi faktor dari luar.
  4. IKM melihant uapaya- upaya masyarakat yang terorganisasikan pada prinsip nya, pengorganisasian masyarakat itu mempunyai orientasi kepada sesuatu kegiatan-kegiatan tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
  5. IKM menganggap masyarakat baik sebagai objek dan sekaligus subjek upaya kesehatan. Hal ini diartikan bahwa walaupun masyarakat sebagai objek dalam melaksanakan program kesehatan masyarakat, akan tetapi masyarakat juga harus sebagai subjek yang berpartisipasi aktif dalam mendukung segala upaya yang bertujuan menciptakan kesehatan masyarakat tanpa adanya dukungan dari masyarakat, maka program kesehatan masyarakat tidak akan terlaksana dengan baik
  6. IKM melihat masalah kesehatan sebagi masalah yang multi sektoral yang kait mengait dengan permasalahan lainya (non kesehatan). Hal ini dimungkinkan karena segala hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan selalu bersinggungan dengan sector lainya. Misalnya masalah balita gizi buruk, tidak hanya sebagai masalah di sector kesehatan saja akan tetapi menjadi masalah din sector pertanian sebagai penyedia pangan dan sector ekonomi sebagai pengambil kebijakan dalam masalah penanggulangan masalah ekonomi masyarakat ( kemiskinan)(Adnani Hariza, 2017).

Pencegahan Penyakit, Kecacatan dan Kematian Dasar Kesehatan Masyarakat

Tingkat-Tingkat Usaha Pencegahan. Leavell dan clark dalam bukunya ‘preventive medicine for the doctor in his community’ membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit.


Usaha pencegahan itu adalah:
  1. Mempertinggi nilai kesehatan
  2. Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (specific protection).
  3. Mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat awal, serta
  4. mengadakan pengobatan yang tepat dan segera. (early diagnosis and prompt treatment)
  5. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan
  6. kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (disability limitation)
  7. Rehabilitasi (rehabilitation)(Entjang Idan, 1974).

Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit dikenal tiga tahap pencegahan yaitu:

1. Pencegahan primer, dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang dilakukan ialah:
    • Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan. 
    • Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain (Rivai, 2005).
2. Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit
  • Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah:

    1. Mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular, dan
    2. Untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat

  • Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi (Rivai, 2005).
3. Pencegahan tersiere. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial (Rivai, 2005)

Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat

Health is not everything but without health everything is nothing” Slogan di atas sangatlah tepat untuk menjadi cerminan perilaku kita seharihari, karena betapa ruginya kita semua jika dalam keadaan sakit. Waktu produktif kita menjadi berkurang, belum lagi biaya berobat yang semakin mahal menjadi beban bagi keluarga dan sanak saudara kita. Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu: factor perilaku, lingkungan, keturunan dan pelayanan kesehatan.

Faktor Genetik

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau masyarakat dibandingkan dengan faktor yang lain. Pengaruhnya pada status kesehatan perorangan terjadisecara evolutif dan paling sukar di deteksi. Untuk itu,p erlu dilakukan konseling genetik. Untuk kepentingan kesehatan masyarakat atau keluarga, faktor genetikperlu mendapat perhatian dibidang pencegahan penyakit. 

Misalnya: seorang anakyang lahir dari orangtua penderita diabetas melitus akan mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari orang tua bukan penderita DM. Untuk upaya pencegahan ,anak yang lahir dari penderita DM harus diberi tahu dan selalu mewaspadaif aktor genetik yang diwariskan orangtuanya. Olehkarenanya, ia harus mengatur dietnya ,teratur berolahraga dan upaya pencegahan lainnya sehingga tidak ada peluang faktor genetiknya berkembang menjadi faktor resiko terjadinya DM pada dirinya.

Jadi dapat di umpamakan ,genetik adalah peluru (bullet ) tubuh manusia adalah pistol (senjata),dan lingkungan/prilaku manusia adalah pelatuknya (trigger). Semakin besar penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan akan semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan yang sebenarnya dapat dicegah munculnya.

Akhir-akhir ini teknologi kesehatan dan kedokteran semakin maju. Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Faktor Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang diimbangi dengan kelengkapan sarana/prasarana, dan dana akan menjamin kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok masyarakat.

Misalnya ,jadwal imunisasi yang teratur da penyediaan vaksin yang cukup sesuai dengan kebutuhan, serta informasitentang pelayanan imunisasi yang memadai kepada masyarakat akan meningkatkan cakupan imunisasi. Cakupan imunisasiyang tinggi akan menekan angka kesakitan akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit baru di setiap kab/kota.

Faktor Prilaku Masyarakat

Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan masyarakat. Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health service) tanpa disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat akan mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat. 

Penyedian Fasilitas

Misalnya: Penyediaan fasilitas dan imunisasi tidak akan banyak manfaatnya apabila ibu ibu tidak datang ke pos-pos imunisasi. Perilaku ibu ibu yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan yang sudah tersedia adalah akibat kurangnya pengetahuan ibu ibu tentang manfaat imunisasi dan efeksampingnya.

Pengetahuan ibu-ibu akan meningkat karena adanya penyuluhan kesehatan tentang imunisasi yang di berikan oleh petugas kesehatan. Perilaku individu atau kelompok masyarakat yang kurang sehat juga akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang memudahkan timbulnya suatu penyakit. Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. 

Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes mellitus dan lain-lain. Perilaku/kebiasaan memcuci tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna seperti mencret-mencret lainnya.

Faktor Lingkungan

Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dalam kehidupan di sekitar kita dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya banyak penduduknya yang mengidap penyakit seperti: gatal-gatal, infeksi saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. 

Penyakit demam berdarah juga dipengaruhi oleh factor lingkungan.

Lingkungan yang tidak bersih, banyaknya tempat penampungan air yang tidak pernah dibersihkan memyebabkan perkembangan nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan penduduk si sekitar memiliki resiko tergigit nyamuk dan tertular demam berdarah.Untuk menganalisis program kesehatan dilapangan, paradigma H.L. Blum dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah  sesuai dengan faktor faktor yang berpengaruh pada status kesehatan masyarakat .

Analisis ke–4 fator tersebut perlu dilakukan secara cermat sehingga masalah kesmas dan masalah program dapat di rumuskan dengan jelas. Analisis ke-4 faktor ini adalah bagian dari analisis situasi (bagian dari fungsi perencnaan) untuk pengembangan program kesehatan di suatu wilayah tertentu. 

Sekian yang dapat saya sampaikan bila ada kekeliruan saya mohon maaf dan bisa anda ingatkan. Saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum wr. wb.

Posting Komentar untuk "Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat"