Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proses Tahapan Produksi Film

 

Proses Tahapan Produksi Film

Proses Tahapan Produksi Film adalah tahap dimana kita mulai mengumpulkan data video, yang sesuai dengan panduan produksi kegiatan ini dimulai dari merekam video dengan script dan konsep yang sudah dirancang.

Tahap ini merupakan inti dalam produksi sebuah film. Tahap produksi adalah tahap dimana semua materia pada dua tahap sebelumnya yang telah disusun tadi untuk direkam baik visual maupun audionya.

Produksi yang bagus tergantung dari perencanaan yang matang. Namun, di lapangan sering sekali apa yang telah direncanakan terdapat perubahan. Untuk itu, perlu kemampuan dalam pengambilan keputusan yang bijak bila sesuatu yang mendadak terjadi.

TAHAP PRODUKSI

Proses Produksi dalam kata lain biasa disebut dengan shooting (pengambilan gambar) ini dipimpin oleh seorang sutradara, orang yang paling bertanggung jawab dalam proses ini. Orang yang ikut dalam proses ini antara lain kameraman atau DOP (Director Of Photography) yang mengatur cahaya, warna, dan merekam gambar. Artistik yang mengatur set, make up, wardrobe dan lain sebagainya. Dan Soundman yang merekam suara. 

Tahapan ini dimana hampir seluruh team work mulai bekerja. Seorang sutradara, produser atau line produser sangat dituntut kehandalannya untuk mengatasi crew dalam tiap tahap ini. 

5 Tahapan Produksi

Tahapan Produksi terbagi dalam 5 tahap:

Development :   Naskah ditulis dan disusun menjadi sebuah cetak biru yang bisa diterapkan untuk sebuah film.

Pra Produksi : Persiapan untuk syuting, penyeleksian artis dan kru film yang disewa, lokasi yang dipilih, dan pembangunan set.

Produksi : Elemen terpenting, penyelesaian dalam proses perekaman film

Pasca Produksi : Pengeditan Film, produksi suara (dialog) bersamaan dengan  pengeditan (tapi terpisah), soundtrack/backsound/sound efek dibuat, dipilih dan direkam, dan ‘visual’ efek digital ditambahkan kemudian disatukan dengan gambar dan film sepenuhnya selesai (‘terkunci’).

Sales dan Ditribusi : Film dipilih kepada para calon pembeli (distributor), diambil oleh distributor, masuk ke bioskop dan atau rumah media lainnya.

Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam proses produksi adalah:

A. Manajemen Lapangan

Manajemen lapangan mencakup beberapa hal, yaitu:

  • Manajemen lokasi ( perijinan, keamanan, keselamatan )
  • Talent koordinasi ( koordinasi kostum, make up dll )
  • Manajemen waktu ( koordinasi konsumsi, kecepatan kerja, penyediaan alat )

Crew koordinasi ( koordinasi paracrew ) Attitude dalam bekerja merupakan hal yang sangat penting. Kesabaran, pengertian dan kerjasama merupakan attitude yang diperlukan untuk mencapai sukses. Berdo’a sebelum bekerja dan briefing sebelum memulai merupakan hal yang baik untuk menyatukan semangat, visi dan attitude yang diinginkan. Jangan pernah kehilangan control emosi pada saat syuting. Apalagi semua bekerja dengan keterbatasan waktu. 

B. Kegiatan Shooting

Tahap ini adalah tahap dimana kepiawaian sutradara, DOP, dan crew sangat menentukan. Kualitas gambar adalah selalu ingin kita capai. Oleh karena itu penguasaan kamera dan ligthing sangatlah penting. Untuk mencapai hasil maksimal dengan alat yang kita gunakan, ada beberapa hal yang harus kita ketahui.

1. Shooting Outdoor

Shooting outdoor biasa menekan budget, namun harus berhati-hati melakukannya karena sangat bergantung dari keadaan cuaca saat syuting dilakukan. Beberapa yang harus dipersiapkan saat syuting outdoor adalah : cahaya matahari (hard, soft) reflector (silver, gold) hujan buatan camera setting ( irish, speed, white balance,focus, crowd control ( working with ekstras )

2. Shooting Indoor

Shooting indoor lebih cepat terkontrol daripada shooting outdoor, namun dibutuhkan peralatan yang cukup lengkap. Antara lain : penggunaan lighting sederhana penggunaan filter make up pemilihan back ground monitor

3. Visual Efek

Beberapa trik mudah untuk dilakukan untuk membuat video kelihatan lebih menarik antara lain dengan:

Reserve motion fast motion (normal lipsync), slow motion (normal lipsync), crhoma key (blue screen). Beberapa hal lain pada saat produksi yang juga perlu untuk diperhatikan yaitu: makan/logistic sewa peralatan film transportasi akomodasi telekomunikasi dokumentasi dan medis.

C. Tata Setting

Set construction merupakan bagunan latar belakang untuk keperluan pengambilan gambar. Setting tidak selalu berbentuk bangunan dekorasi tetapi lebih menekankan bagaimana membuat suasana ruang mendukung dan mempertegas latar peristiwa sehingga mengantarkan alur cerita secara menarik.

D. Tata Surya

Untuk menghasilkan suara yang baik maka diperlukan jenis mikrofon yang tepat dan berkualitas. Jenis mikrofon yang digunakan adalah yang mudah dibawa, peka terhadap sumber suara, dan mampu meredam noise(gangguan suara) di dalam dan di luar ruangan.

E. Tata Cahaya

Penataan cahaya dalam produksi film sangat menentukan bagus tidaknya kewalitas teknik film tersebut. Seperti fotografi, film juga dapat diibaratkan melukis dengan menggunakan cahaya. Jika tidak ada cahaya sedikitpun maka kamera tidak akan dapat merekam objek. Penataan cahaya dengan menggunakan kamera video cukup memperhatikan perbandingan Hi light (bagian ruang yang paling terang) dan shade (bagian yang tergelap) agar tidak terlalu tinggi atau biasa disebut hight contrast.

Sebagai contoh jika pengambilan gambar dengan latar belakang lebih terang dibandingkan dengan artis yang sedang melakukan acting, kita dapat gunakan reflektor untuk menambah cahaya. Reflektor dapat dibuat sendiri dengan menggunakan styrofoam atau aluminium foil yang ditempelkan di karton tebal atau triplek, dan uku.

Pembuatan film (sering disebut dalam konteks akademik seperti produksi film) adalah proses pembuatan film, dari cerita awal, ide, naskah, syuting, mengedit, mengarahkan dan penyaringan produk jadi dalam sebuah program televisi/film. Pembuatan film berlangsung di seluruh dunia dalam berbagai besar konteks ekonomi, sosial, dan politik serta menggunakan berbagai teknologi dan teknik sinematik. Biasanya, ini melibatkan sejumlah besar para kru, dan membutuhkan lebih dari beberapa bulan sampai beberapa tahun untuk menyelesaikannya, meskipun mungkin membutuhkan waktu lebih lama jika ada masalah dalam produksi.

Istilah-Istilah Pengambilan Gambar dalam Produksi Video

Berikut istilah-istilah pengambilan gambar dalam produksi video:

a. BCU atau BCS (Big Close Up atau Big Close Shoot)

Pengambilan gambar ini dilakukan dengan hanya memperlihatkan beberapa bagian dari wajah seperti dahi sampai dagu atau hanya memperlihatkan beberapa bagian dari benda.

b. CU atau CS

Close Up atau Close Shoot memperlihatkan keseluruhan wajah seseorang atau bagian benda dari jarak dekat.

c. ECU

Extreme Close Up merupakan pengambilan gambar dengan memperlihatkan bagian yang sangat detail, misal bibir pada manusia, mata pada manusia, atau angka dari sebuah jam.

d. MCU atau MCS

Medium Close Up atau Medium Close Shot merupakan pengambilan gambar yang memperlihatkan kepala dan bahu sampai dada bagian atas atau hampir keseluruhan benda. Pengambilan gambar ini biasa disebut dengan Chest Shot.

e. MS

Medium Shoot merupakan pengambilan gambar yang memperlihatkan kepala sampai pinggang, keseluruhan sebuah benda atau sebagian besar bangunan.

f. MLS

Medium Long Soot merupakan pengambilan gambar yang memperlihatkan bagian kepala sampai lutut seseorang atau sebagian besar dari sebua bangunan.

g. LS atau WA atau WS

Long Shoot atau Wide Angle atau Wide Shoot merupakan pengambilan gambar yang memperlihatkan keseluruhan tubuh dari manusia dengan background yang masih cukup luas. Bisa juga memperlihatkan keseluruhan dari sebuah bangunan.

h. VWS atau UWA

Very Wide Shot atau Very Wide Angle merupakan pengambilan yang biasanya untuk mengambil gambar sebuah pemandangan yang sangat luas.

i. EL

Eye Level merupakan pengambilan gambar yang sejajar dengan mata manusia.

j. HA

Height Shoot biasa juga disebut dengan Bird Eye yang merupakan pengambilan gambar dari tempat yang lebih tinggi dari pada objek. Sehingga, memperlihatkan objek menjadi lebih kecil.

k. LA

Low Angle biasa juga disebut dengan Frog Eye merupakan pengambilan gambar dari arah bawah. Sehingga bisa memperlihatkan objek menjadi lebih besar.

l. Shoot

Shoot adalah munculnya gambar di layar yang diambil dengan menggunakan kamera dengan jangka waktu tertentu.

m. Two Shoot

Biasanya dalam Script ditulis 2–Shoot atau 2s yang berarti hanya dua orang saja yang ada pada gambar.

n. Group Shoot

Pengambilan gambar dengan menampilkan tiga orang atau lebih. Bisa juga diartikan sekelompok orang. Istilah lain yang harus diketahui selain bahasa pengambilan gambar yaitu istilahistilah pergerakan kamera dalam pengambilan gambar.Beberapa istilah tersebut yaitu:

a. Pan right , menggerakan kamera ke kanan.

b. Pan left, menggerakan kamera ke kiri.

c. Tilt up, menggerakan kamera ke atas.

d. Tilt down, menggerakan kamera ke bawah.

e. Zoom in, memperbesar gambar ke arah close up.

f. Zoom out, mengatur gambar ke arah long shoot.

g. Follow, gerakan kamera mengikuti objek

Posting Komentar untuk "Proses Tahapan Produksi Film"