Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peta Minda Materi Simulasi Digital

Salah satu cara untuk memvisualkan proses berpikir adalah dengan menggunakan peta minda (peta minda). Peta Minda dibuat oleh Tony Buzan tahun 1974 berdasarkan cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita menyimpan informasi dalam sel-sel saraf dalam bentuk cabang-cabang sehingga jika dilihat sekilas, akan tampak seperti bentuk pohon dengan cabang dan rantingnya. Peta minda membantu kita untuk memahami suatu hal yang kompleks, cukup dengan satu gambar. Sifatnya yang divergen dan membentuk cabang dan ranting dalam bentuk hierarki membantu kita secara alami dan pelan-pelan membuat peta pemikiran tentang suatu hal.

Peta Minda Materi Simulasi Digital

Peta minda dapat dibuat dengan atau tanpa perangkat lunak. Jika memanfaatkan perangkat lunak, beberapa perangkat lunak yang dapat diinstal pada komputer dan berlisensi open source, yaitu FreeMind atau XMind. Cobalah untuk berkolaborasi dengan kawan yang berada di sekolah lain menggunakan www.mindmup.com.

Pengertian Peta Minda

Peta konsep adalah Sebuah gambaran yang menjelaskan struktur konsep-konsep yang saling berkaitan antar konsep yang lainnya yang menyatakan hubungan yang memiliki makna atau arti dari sebuah materi pelajaran sehingga membentuk sebuah proposisi.

  • Menurut Suparno (2005 : 11) Menagatakan peta konsep adalah suatu gambaran skematis untuk mempresentasikan suatu rangkaian konsep dan kaitan antar konsep-konsep tersebut. Peta konsep juga merupakan kaitan antara konsep-konsep yang mempunyai arti dan makna tertentu.

  • Sedangkan menurut Hudojo, et al (2002) mengemukakan peta konsep adalah keterkaitan antara konsep dan prinsip yang direpresentasikan bagai jaringan konsep yang perlu dikonstruk dan jaringan konsep hasil konstruksi inilah yang disebut peta konsep. Menurut Hudojo ini lebih mengartikan pengertian peta konsep secara konstruksi.

  • Menurut Corebima (2007:8) dalam pembelajaran dengan peta konsep, siswa dapat membangun hubungan antar konsep-konsep materi pokok, secara individu maupun kelompok. Dengan menggunakan cara mendapatkan pengetahuanseperti ini, siswa akan selalu terpacu untuk menemukan hubungan antara konsep-konsep, meski di tiap tingkatan, dari yang paling umum hingga tingkat yang paling spesifik. Dengan peta konsep, siswa membangun pemahaman mereka secara konsepatual, sehingga mereka dapat meraih hasil belajar kognitif yang lebih tinggi dalam pembelajaran yang bermakna.

  • Buzan (2011: 98) menyatakan bahwa peta konsep adalah satu-satunya alat yang bisa diandalkan untuk membantu berpikir secara ekspansif dan kreatif manakala seseorang butuh untuk menghasilkan ide, merencanakan sesuatu dengan khas, atau menggugah imajinasi. Melalui peta konsep, daftar informasi yang panjang dapat dialihkan menjadi diagram warna-warni sangat teratur dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal. Dengan peta konsep, setiap potong informasi baru yang kita masukkan ke otak kita otomatis dikaitkan ke semua informasi yang sudah ada (Buzan, 2011: 5).

metode peta minda

Menurut Buzan, metode peta minda dapat bermanfaat untuk:

  1. Merangsang bekerjanya otak kiri dan otak kanan secara sinergis. 
  2. Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali belajar. 
  3. Membantu seseorang mengalirkan gagasan tanpa hambatan. 
  4. Membuat rencana atau kerangka cerita. 
  5. Mengembangkan sebuah ide. 
  6. Membuat perencanaan sasaran pribadi. 
  7. Meringkas isi sebuah buku. 
  8. Menyenangkan dan mudah diingat.  

Selain itu, metode ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan.  Menurut Michael Michalko, kegunaan metode peta minda antara lain sebagai berikut.

  1. Memberi pandangan menyeluruh pada permasalahan pokok.  
  2. Merencanakan rute atau kerangka pemikiran suatu karangan.  
  3. Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.  
  4. Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif.

Selain itu, metode ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan.  Menurut Michael Michalko, kegunaan metode peta minda antara lain sebagai berikut.

Langkah-langkah membuat peta minda

  1. Mengidentifikasi pokok Materi yang yang akan anda konsep
  2. Mengidentifikasi ide atau konsep sekunder sebagai ide utama.
  3. Tempatkan ide utama di samping, di tengah atau di puncak (Proese pemetaan)
  4. Penerapan konsep, dengan cara Kelompokkan ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual)

Membuat peta minda untuk memvisualkan ide/gagasan bukanlah sesuatu yang sulit. Berikut langkah sederhana memvisualkan gagasan tentang liburan keluarga.

1. Buat Subjek (Judul)

Langkah pertama, tentukanlah subjek (judul yang akan dibahas). Tuliskanlah di bagian tengah peta minda karena subjek ini akan menjadi center dalam peta minda Anda.

Buat Subjek (Judul)

2. Buat Cabang-Cabang Utama

Selanjutnya tulislah ide-ide yang terlintas yang terkait dengan subjek, misalnya:

(1) Aktivitas apa saja yang ingin dilakukan?  

(2) Apa saja perlengkapan yang perlu dipersiapkan?  

(3) Siapa saja yang akan diajak ikut serta?  

(4) Kemana saja tujuan perjalanan liburan kali ini? 

Dalam contoh berikut, dibuat 4 cabang utama yang terdiri dari: aktivitas, perlengkapan, siapa, dan tujuan.

4 cabang utama

3. Kembangkan Cabang-Cabang Utama

Setelah cabang-cabang utama dibuat, langkah selanjutnya adalah melebarkan cabang utama. Cabang-cabang utama yang telah dikembangkan juga dapat dikembangkan jika ada ide-ide yang lebih rinci lagi yang perlu dituangkan.

Macam-macam Peta Minda

Jenis Cabang
Jenis Cabang

Jenis Kitaran
Jenis Kitaran

Jenis Pokok
Jenis Pokok

Jenis Tulang Ikan
Jenis Tulang Ikan

Posting Komentar untuk "Peta Minda Materi Simulasi Digital"