Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membuat Dokumen Tahap Praproduksi

 

Membuat Dokumen Tahap Praproduksi

Metodologi yang paling umum dipakai pada proses produksi Multimedia adalah yang biasa disebuat dengan alur produksi 3 tahap. Secara umum, proses produksi multimedia dirancang dengan menjalankan 3 tahap sebagai berikut;

  • Pra produksi / Pre-Production
  • Produksi / Production
  • pasca produksi / Post-Production

Seringkali anda menikmati tontonan drama, sinetron, film laga hingga kartun animasi di layar telivisi. Film yang ditayangkan seringkali membuat penontonnya terhipnoptis hingga terbawa perasaan seolah-olah sedang menjadi pelaku utamanya. Misalnya film animasi kartun yang disiarkan secara continue dalam episode-episode yang saling mengaitkan satu sama lainnya.

Dampak psikologis dari film tersebut dapat dibawa penonton dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya poster, baju, kaus, dan lainnya. Artinya, film tersebut sukses merebut hati penontonnya, entah karena cerita itu menarik, unik, saling terkait dan yang terpenting teknologi video yang ditampilkan.

Apa itu video?

Video adalah sebuah teknologi digital yang merupakan gabungan/kombinasi satu atau lebih gambar digital (mati) yang ditata ulang, diproses, ditransmisikan sehingga membentuk gerakan atau motion dalam waktu dan frekuensi kecepatan tertentu.

Gambar-gambar yang dikombinasikan dan digerakkan dalam satuan waktu tertentu disebut sebagai frame dengan kecepatan motion gambar disebut frame rate dengan satua fps. Biasanya ketika sebuah video dirilis dan ditayangkan, selalu disertai dengan file audio.

Video dapat dibedakan menjadi :

Video Analog

Video ini merupakan video yang terdiri atas susunan gelombang continue dengan beragam variasi atau nilai sinyal dalam batasan maksimal dan minimal yang telah ditentukan sesuai standar.

Teknologi analog ini paling sering digunakan dalam melakukan siaran telivisi, meskipun sekarang sudah mulai beralih ke mode televise digital dan resolusi gambar an kualitas yang lebih baik.

Video Digital

Televisi digital menggunakan sinyal digital (0 dan 1) yang dapat berupa titik-titik pasti dalam sebuah interval yang mempresentasikan data digital berupa gambar bergerak dan dukungan file lainnya, seperti audio, teks dan lainnya.

Ciri utama teknologi ini adalah proses perekaman, pengolahan, dan output yang dihasilkan menggunakan perangkat digital, seperti computer, laptop, PDA atau ponsel pintar.

Visualisasi konten tayangan gambar dalam video dapat dibedakan menjadi dua tipe :

  • 2D atau 2 dimensi, menyoroti atau menayangkan gambar dengan dua sisi dimensi, dari sudut pandang X dan Y

  • 3D atau 3 dimensi, menampilkan ilustrasi benda atau objek menggunakan pencitraan 3 dimensi atau 3 sudut pandang (X, Y, Z).Teknologi ini cukup popular dan paling digemari dalam dunia perfilman karena gambar yang dihasilkan lebih detail.

Agar video yang diproduksi dapat diterima oleh penonton serta mampu menyampaikan pesan-pesan moral serta mempengaruhi pikiran dan emosional penonton, perlu diperhatikan hal berikut :

  1. Memiliki konsep naskah jelas dan alur cerita yang dapat diterima oleh akal fikiran.
  2. Harus mengemukakan awalan berupa masalah yang menjadi penyebab munculnya cerita dalam video dan akhir cerita yang menggambarkan kesimpulan utama.
  3. Harus menjaga urutan cerita secara naratif, deskriptif dan jika perlu disertai penjelasan (explanatory)
  4. Sebaiknya narasi yang disertakan dalam video, yaitu singkat, jelas, mempresentasikan tema, dan tidak terlalu mendominasi video
  5. Alangkah baiknya jika menggunakan beberapa referensi seperti jurnal, kesaksian pakar atau ilmuwan, dan kajian riset sebelumnya apabila tema yang diangkat adalah berupa jasa atau produk jadi.
  6. Pada beberapa kasus, bagi pemula yaitu berkecimpung dalam teknologi video, sebaiknya tidak menggunakan metode perekaman gambar yang kompleks atau sulit. Sederhana saja, tetapi mewakili konsep ide yang digagasnya serta terjamin kualitas gambarnya.

Istilah-istilah dalam pra produksi video

Ide atau Gagasan

Ide merupakan pondasi penting terciptanya scenario cerita yang akand divideokan. Berawal dari sebuah masalah yang ditemukan, kemudian diidentifikasi dan dianalisis untuk dibuatkan solusi berupa gagasan / ide yang didokumentasikan dalam bentuk video.

Sinopsis

Sinopsis merupakan alur cerita yang dijelaskan secara singkat. Synopsis cendrung menggambarkan cerita pendek atau resume cerita.

Dalam pembahasan ini sinopsis mengarah pada alur cerita film atau animasi yang dijelaskan dalam tulisan singkat sehingga penonton mampu memahami isi cerita yang disampaikan dalam film. Dalam contoh lain sinopsis juga dapat dijelaskan sebagai ringkasan  cerita yang digunakan untuk mengarahkan penulis cerita agar mampu dipahami oleh penonton. Sinopsis berguna sebagai garis besar alur cerita yang nantinya dapat dikembangkan dalam panduan bahasa visual.

Sinopsis yang baik mampu menjelaskan cerita secara utuh. Dalam pembuatan sinopsis keindahan gaya bahasa, penjelasan secara rinci kejadian dalam alur cerita disusun dengan menggunakan bahasa yang lugas sehingga tidak menimbulkan bias makna.

Tujuan dibuatnya sinopsis adalah untuk memberikan informasi terpenting dalam sebuah rangkaian cerita film atau animasi. Biasanya sinopsis hanya dibuat satu hingga dua halaman saja.

Naskah

Naskah adalah suatu teks yang berisi gambaran yang akan terlihat di layar. Naskah dibuat agar seluruh pedukung dalam pembuatan video paham secara rinci dari presentasi yang akan disampaikan. Penulisan naskah dapat disederha-nakan sesuai keperluan, sepanjang dimengerti oleh pendukung yang akan memproduksi dalam pembuatan video.

Sebelum menulis naskah, seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media audio visual.

Karakteristik Media Audio Visual

  1. Media Audio Visual lebih mengutamakan visual dari pada suara, meskipun tidak bisa lepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan visual.
  2. Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan kreatif.
  3. Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton oleh berjuta – juta orang dalam waktu yang sama.
  4. Media Audio Visual dianggap sebagai media komunikasi dan informasi yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang lain.
  5. Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan mudah digandakan.
  6. Dampak program audio visual cukup tinggi. Sebelum diedarkan atau disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk meralatnya.
  7. Memproduksi program audio visual memerlukan waktu yang relatif lama.

Jenis Naskah

  1. Non-cerita
  2. Berita (News)
  3. Dokumenter
  4. Feature
  5. Reality Program

Semua program tersebut di atas, materinya bersumber dari fakta atau nyata adanya.

  1. Cerita
  2. Cerita/Drama
  3. Hiburan : Musik, Lawak, Kuis dll
  4. Iklan Layanan Masyarakat (ILM)

Hal yang harus diperhatikan pada naskah presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.

  1. Alur presentasi, logis. Dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan solusi berupa gagasan yang akan dikemukakan.
  2. Menggunakan urutan (sequence) naratif, atau urutan deskriptif, atau urutan penjelasan (explanatory). Sebaiknya lebih banyak menggunakan urutan deskriptif.
  3. Urutan terjaga kontinuitasnya.
  4. Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
  5. Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan, atau praktisi, atau khalayak ramai.
  6. Pada tahap simpulan ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang sesuai.
  7. Lebih mengutamakan tampilan produk benda jadi, atau cara kerja.
  8. Cara bekerja bagian produk pada bagian-bagian yang tidak tampak secara langsung melalui rekaman video, diungkapkan dengan sketsa atau animasi.
  9. Cara bekerja produk didemonstrasikan langsung. Bila perlu menggunakan direct sound atau dengan istilah lain sound on tape.

Storyboard

Storyboard adalah sketsa gambar berbentuk thumbnail yang disusun berurutan sesuai dengan rangkaian jalan cerita. Dengan  storyboard siswa dapat mewujudkan sinopsis dalam bentuk gambar kepada orang lain dengan lebih mudah, untuk kepentingan usulan ataupun penjelasan kepada pihak lain.

Tahapan penting dalam produksi film atau produksi simulasi visual adalah membuat storyboard, setelah alur cerita selesai tahapanberikutnya membahas adegan untuk menterjemahkan gagasan dari tekstual dalam gambar. Dalam membuat storyboard, kita perlu menggunakan cara seolah-olah membidik objek sesuai dengan gagasan yang akan disampaikan dengan mempertimbangkan camera angle atau pertimbangan sinematografis lainnya. Misalkan jika Anda akan menunjukkan sesuatu yang rinci maka perlu bidikan closeup.

Fungsi storyboard adalah sebagai konsep dan ungkapan kreatif, untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual. Pada  storyboard dapat ditambahkan arahan audio, serta informasi lain berupa huruf dan warna serta tata letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima.Untuk membuat storyboard yang bagus Anda perlu berlatih menggambarkan tayangan yang diinginkan dalam gambar sketsa.

Dalam comercial project tertentu, pembuat stroryboard memerlukan keterampilan menggambar dan mampu membuat berbagai gambar sesuai arahan sutradara.Untuk mempermudah membuat storyboard, Anda dapat membaginya dalam point-point rencana adegan secara kasar sebagai dasar panduan. Untuk membuat ilustrasi adegan, storyboard dapat ditambah catatan berupa teks atau kalimat yang menggambarkan tiap adegan dalam panel storyboard.

MERANCANG DOKUMEN TAHAP PRA-PRODUKSI

1. Mengembangkan konsep

Konsep merupakan suatu hal yang penting dan menjadi ide dasar dalam pembuatan video klip. Kamu bisa mencari ide untuk video klip yang akan kamu buat dan mengembangkan konsepnya, akan dibuat seperti apa, bertema apa, dan lain sebagainya. Atau kamu juga bisa mendapat ide dan konsep dari orang–orang lain yang sudah lebih berpengalaman dan terlibat dalam proses pembuatan video klip ini.

2. Menyempurnakan ide

Jika kamu sudah memiliki konsep, jangan batasi ide–ide lain yang masih mungkin muncul. Contohnya jika kamu mau membuat video klip dengan tema vintage, kamu bisa membuat konsep dengan sepasang kekasih sedang ada di taman dengan latar sekelilingnya yaitu suasana jaman dahulu, ditambah lagi dengan ide seperti pertunjukan sirkus atau pemanis lainnya.

3. Mencari dan menentukan lokasi

Kamu sudah harus tahu dimana tempat yang tepat untuk melakukan proses pengambilan gambar video klipmu. Jika videomu bertemakan suasana pegunungan, mungkin daerah seperti Puncak bisa dijadikan pilihan. Jika perlu, lakukan survei lokasi terlebih dahulu. Ada beberapa tempat yang membutuhkan izin untuk pengambilan gambar disana, ada baiknya jika kamu mengurus segala sesuatunya terlebih dahulu supaya tidak ada masalah saat hari H.

4. Membuat papan cerita (storyboard)

Papan cerita merupakan sketsa gambar-per-gambar sebuah video yang dibuat untuk mengarahkan adegan video. Jika video musikmu mau menggunakan sinematik atau efek visual khusus, ada baiknya untuk memasukkannya ke dalam storyboard kamu sebagai acuan. “Potong” setiap adegan dalam storyboardmu, supaya kamu tahu pemenggalan yang akan dilakukan saat melakukan syuting. Buat seefisien mungkin dan yang paling penting mudah dimengerti.

5. Mencari aktor dan aktris yang tepat

Pilihlah dari beberapa kandidat atau referensi yang kamu anggap cocok untuk memerankan setiap karakter yang ada dalam video klipmu. Catat setiap karakter dan peran yang dimainkan oleh setiap aktor dan aktris tersebut agar kamu bisa menemukan orang yang benar–benar sesuai. Apalagi jika video klip tersebut membawakan sebuah cerita, maka pesan yang ada dalam cerita dan lagu tersebut harus bisa tersampaikan dengan baik kepada para penontonnya.

6. Mencari kru dan staf pembuatanvideo

Jumlah dan posisi para kru ini tentunya tergantung dari ‘besarnya’ skala video klip yang akan kamu buat. Makin besar projek pembuatannya, maka tentunya akan membutuhkan lebih banyak kru yang terlibat didalamnya. Beberapa posisi penting yang ada, misalnya seperti: sutradara, videographer, penata cahaya, penata suara, grip (petugas yang mengurusi peralatan syuting), penata busana, kru properti, dan kru kontinuitas. Tentunya jika kamu merasa sanggup untuk mengisi beberapa posisi sekaligus, akan lebih menghemat anggaran dan jumlah staf yang dibutuhkan.

7. Melakukan proses syuting

Setelah semua persiapan sudah beres, kamu bisa memulai syuting untuk video klipmu. Pastikan pengaturan kamera sesuai dengan tempat yang ada, pencahayaan yang sesuai, para aktor dan aktris pada posisi yang tepat dan persiapan yang sudah matang, titik yang tepat untuk memutar rekaman lagunya, dan hal – hal lainnya. Pastikan setiap adegan yang ada pada storyboard dapat diekesekusi dengan baik.

8. Melakukan proses pengeditan

Ini sudah memasuki tahap paska-produksi. Pindahkan semua video yang telah kamu buat ke dalam komputer atau laptop yang akan kamu buat untuk mengedit. Kemudian kamu dapat mulai mengedit. Ada banyak software pengeditan video yang dapat kamu gunakan, seperti Adobe Premiere Pro, iMovie dan Final Cut Pro (untuk Mac), Sony Vegas, dan lain sebagainya. Pada proses ini juga kamu dapat menggabungkan, memotong, menambahkan, dan memberi efek – efek sesuai dengan keinginan.

9. Menggabungkan lagu dengan video

Ini adalah hal yang penting. Hasil editan videomu dengan musik yang ada haruslah sinkron. Sampai pada detail terkecil seperti gerak mulut si penyanyi dan saat perpindahan adegan juga tidak boleh ada yang kelihatan ‘tidak nyambung’. Jika ada kesalahan saat pengambilan gambar pun kamu harus mampu menyiasati dan ‘mengakalinya’ dengan memberikan pengalihan, seperti sorot adegan lain pada momen tersebut.

10. Melakukan sentuhan terakhir dan mempublikasikannya

Jika sudah selesai dengan pengeditan, sentuhan akhir yang bisa diberikan biasanya berupa memberikan credit terhadap pihak – pihak yang sudah ikut terlibat dalam pembuatan video tersebut. Selain itu, kamu juga bisa bertanya pada ahli yang sudah berpengalaman dibidangnya. Setelah kamu merasa cukup puas, kamu dapat mempublikasikannya, entah untuk kepentingan komersil ataupun pada media umum seperti Youtube.


Posting Komentar untuk "Membuat Dokumen Tahap Praproduksi"