Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kewargaan Digital Materi Simulasi Digital

 

Kewargaan Digital

Pengertian Warga Digital

  1. Warga Digital adalah orang yang sadar akan hal baik dan yang buruk, menunjukan kecerdasan perilaku teknologi dan bisa membuat pilihan yang tepat saat menggunakan teknologi.
  2. Warga Digital juga dapat diartikan sebagai orang-orang yang bergabung dan berperan baik secara aktif maupun pasif dalam sebuah hubungan komunikasi digital.
  3. Warga Digital merupakan para pengguna teknologi digital yang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi, baik software maupun hardware, serta mempu membedakan perbuatan yang baik dan kurang baik ketika menerapkan teknologi tersebut dalam sebuah komunikasi.

Pengertian Kewargaan Digital

Kewargaan Digital adalah sekumpulan orang yang melakukan kegiatan di dunia maya yang memperhatikan etika digital atau norma-norma terkait penggunaan teknologi digital.

Kewargaan Digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar. Penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar memiliki banyak implikasi, pemilihan kata yang tepat dalam berkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain lewat sebuah status, tidak memberikan informasi rahasia kepada publik, tidak membuka laman yang mencurigakan dan lainnya.

Komunikasi merupakan cara manusia untuk menyampaikan informasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan berita atau pesan dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami. Pada dasarnya, komunikasi merupakan proses dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi yang saling dipahami. Komunikasi tidak terbatas pada penggunaan bahasa verbal, tetapi juga terkait dengan ekspresi, bahasa tubuh, seni, dan teknologi.

Komunikasi terjadi jika saya berbicara, Anda mengerti, dan sebaliknya jika Anda yang berbicara, saya mengerti.

Kemampuan seseorang berkomunikasi diukur dari tingkat akurasi informasi atau pesan yang dikirim oleh komunikator (pengirim informasi) dapat diterima oleh komunikan (penerima informasi) dan sebaliknya. Hal tersebut juga menjadi ukuran seberapa mahir kita berkomunikasi.

Mengasah dan mengembangkan kemahiran berkomunikasi dalam kehidupan keseharian sangat penting. Kemahiran berkomunikasi dapat membantu dalam kehidupan seseorang baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan profesional. Kemampuan mengomunikasikan pesan atau informasi secara jelas, akurat, seperti yang dimaksudkan di atas merupakan salah satu kecakapan hidup.

Kemampuan berkomunikasi juga harus diiringi dengan kemampuan berkolaborasi, tertama dalam jaringan. Kolaborasi dalam jaringan tidak hanya sebatas bekerja secara sama-sama, tetapi dituntut toleransi dalam menerima ide/gagasan dan manajemen penyelesaian tugas dalam jaringan dalam menyelesaikan permasalahan.

Untuk membekali peserta didik ketika dalam jaringan, berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi informasi atau berinteraksi dengan orang lain di belahan bumi lain, perlu dibekali dengan etika sebagai warga digital dalam materi Kewargaan Digital (Digital Citizenship).

Kewargaan Digital (Digital Citizenship)

"Kewargaan Digital tidak sekadar mengajarkan menggunakan sebuah alat, melainkan sebuah cara untuk mempersiapkan diri menjadi bagian dari warga digital dalam memanfaatkan teknologi.”

Mike Ribble, penulis Bahan Ajar Digital Citizenship in School

Konsep Kewargaan Digital

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat menghindari diri dari kebergantungan pada orang lain. Setiap kali seseorang berinteraksi dengan orang lain, dia harus menjaga etika bersosialisasi. Dalam kehidupan nyata, seseorang wajib menghormati privasi, hak, dan kewajiban, serta kepantasan atau norma yang berlaku. Perilaku serupa wajib diterapkan saat menggunakan teknologi komunikasi dalam jaringan (daring). 

Era teknologi saat ini, seorang menggunakan media komunikasi internet yang mempermudah berkomunikasi, menyampaikan pendapat dan opini, mencurahkan perasaan, bahkan memublikasikan informasi pribadi. Oleh karena itu, semua pengguna komunikasi daring harus menyadari bahwa dirinya, secara otomatis, menjadi bagian dari warga digital dunia. Namun, dunia maya yang tidak mempertemukan individu-individu secara langsung dapat mendorong menipisnya, bahkan hilangnya, norma kesantunan dan etiket dalam berkomunikasi.

Semua warga digital berkewajiban menjaga etiket dan norma, serta memiliki tanggung jawab kebersamaan dalam segala perilaku dalam memanfaatkan teknologi komunikasi di dunia maya.

Dengan demikian, warga digital adalah orang yang cerdas, mengutamakan kebenaran, menyadari hal yang baik dan hal yang tidak baik, dan membuat pilihan yang tepat ketika menggunakan teknologi.

Apakah internet digunakan untuk chatting dengan kawan, mengomentari hal-hal yang dibaca secara daring, bermain games, mengunduh sumber belajar untuk mengerjakan tugas, atau membeli barang secara daring? Jika jawaban pada salah satu pilihan di atas adalah “ya”, itu berarti Anda adalah seorang “Warga Digital”.

Kewargaan digital adalah norma perilaku jujur, bertanggung jawab, dan peduli terkait dengan pemanfaatan Informasi dan Teknologi Komunikasi (ICT) secara bersama. Kewargaan digital adalah konsep yang memberikan penyadaran penggunaan teknologi informasi di dunia maya secara bertanggung jawab dengan baik dan benar. Hal ini memiliki banyak implikasi, di antaranya pemilihan kata yang tepat dalam berkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain dalam memutakhirkan (update) status, tidak menyebarkan ujaran kebencian dan SARA, tidak membuka tautan yang mencurigakan, dan sebagainya. Mike Ribble  mengelompokkan  pelaksanaan  kewargaan  digital  dalam tiga  lingkungan  yang memuat sembilan unsur sebagai berikut.

Kewargaan Digital Materi Simulasi Digital

Kategori Warga Digital

Berdasarkan tindakannya kategori warga digital dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

Memberikan Dampak Positif bagi Orang Lain

Ciri warga digital dalam pergaulannya di dunia komunikasi digital dengan etika yang baik adalah selalu memperhatikan norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab pada saat menggunakan teknologi. Kecenderungan dalam memberikan kontribusi positif lebih banyak dibandingkan dengan melakukan hal-hal yang kurang terpuji. Sebagai contoh : menulis tutorial tentang cara menanam sayuran, membuat video tutorial tentang mencegah penularan covid-19 dengan 5M, dan lain sebagainya.

Menimbulkan Efek Negatif

Aktivitas komunikasi digital yang bebas, tidak memandang usia, jenis kelamin, dan asal daerah atau negara, sangat rentan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kecenderungan utama dari tindakan ini adalah mencari keuntungan pribadi tanpa memikirkan efek dari kegiatan tersebut. Contohnya : membuat virus, penyebarkan spam, meretas, penipuan online, menyebarkan berita hoax, dan masih banyaknyang lainnya.

Komponen Kewargaan Digital

Untuk menjadi komunitas digital, kita harus memahami sembilan jenis komponen kewargaan digital, antara lain sebagai berikut :

  • Digital Access (Akses Digital)

Setiap orang punya hak untuk memakai fasilitas TIK, tapi tidak setiap orang punya kesempat yang sama untuk mengakses teknologi

  • Digital Commerce (Transaksi Digital)

Dalam jual beli online penjual dan pembeli harus menyadari resiko dan keuntungan jual beli online

  • Digital Communication (Komunikasi Digital)

Setiap warga digital diharapkan mengetahui jenis-jenis komunikasi dan mengetahui kelebihan dan kekurangan komunikasi-komunikasi tersebut

  • Digital Literacy (Literasi Digital)

Proses belajar mengajar mengenai teknologi dan pemanfaatan teknologi

  • Digital Law (Hukum Digital)

Mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat

  • Digital Rights & Responsibility (Hak dan Kewajiban Digital)

Setiap warga digital mempunyai hak privasi, kebebasan berbicara dan lain-lain. Setiap warga digital juga punya kewajiban yang harus terpenuhi, membantu pemanfaatan teknologi, mengikuti aturan yang berlaku.

  • Digital Etiquette (Etiket Digital)

Dibuat dengan tujuan menjaga perasaan dan kenyamanan user lainnya

  • Digital Health & Wellness (Kesehatan Digital)

Dibalik manfaat teknologi digital, ada beberapa hal yang hisa mengancam kesehatan (baik fisik maupun mental). Untuk mencegahnya, kita harus menyadari bahaya yang dapat ditimbulkan teknologi digital.

  • Digital Security (Keamanan Digital)

Warga digital harus hati-hati menjaga informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

T H I N K

THINK merupakan suatu tata krama agar menjadikan kewargaan digital yang baik dan benar. Konsep THINK diantaranya :

Is it True (Benarkah)?

Apakah berita yang anda posting sudah benar? sumbernya jelas atau tidak? Dan bukan HOAX

Is it Hurtful (Menyakitkankah)?

Apakah post anda menyakiti perasaan orang lain?

Is it illegal (Ilegalkah)?

Ilegalkah post anda?

Is it Necessary (Pentingkah)?

Pentingkah berita yang anda bagikan? Berita yang tidak penting akan mengganggu atau menyinggung orang lain.

Is it Kind (Santunkah)?

Santunkah berita anda? dan tidak menggunakan kata-kata yang menyinggung orang lain.

Komponen kewargaan digital dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

Lingkungan belajar dan akademis

Teknologi informasi berperan penting dalam lingkungan belajar dan akademis. Komponen digital yang perlu diperhatikan :

  • Akses digital. Setiap orang memiliki hak yang sama dalam mengakses fasilitas teknologi informasi.

  • Kumunikasi digital. Komunikasi merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap orang untuk dapat bertukar informasi.

  • Literasi digital. Literasi digital adalah proses belajar mengajar mengenai teknologi dan pemanfaatannya.

Lingkungan sekolah dan tingkah laku

Hak digital. Perlindungan hak asasi tidak hanya ada dalam dunia nyata saja melainkan juga ada dalam dunia maya.

  • Etika digital. Setiap warga digital wajib memahami dan peduli dengan etika penggunaan teknologi

  • Keamanan digital. Dalam komunikasi terdapat individu yang merusak atau mencuri karya milik orang lain, maka behati-hatilah.

Kehidupan siswa diluar sekolah

  • Hukum digital. Hukum digital mengatur etika penggunaan teknologi. Hindari perbuatan yang melanggar hukum.

  • Transaksi digital. Kemudahan akses dan semakin tingginya minat masyarakat untuk berbelanja online mendorong semakin banyak nya toko online yang beredar. Terlepas dari kemudahan yang ditawarkan, resiko penipuan pun semakin meningkat

  • Kesehatan digital. Kita harus pandai mengatur penggunaan teknologi untuk mencegah bahaya-bahaya yang ditumbulkan. Baik bahaya kesehatan fisik maupun mental.

Posting Komentar untuk "Kewargaan Digital Materi Simulasi Digital"