Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Asesmen Diagnostik Non Kognitif untuk Siswa SD, SMP, SMA dan SMK

 

Contoh Asesmen Diagnostik Non Kognitif untuk Siswa SD, SMP, SMA dan SMK

Asesemen diagnosis  yang dilakukan di awal pembelajaran jarak jauh, dilakukan untuk melihat kondisi siswa baik secara non kognitif maupun secara kognitif. Asesmen diagnosis non kognitif di awal pembelajaran diberikan kepada siswa untuk mengetahui:

  1. Kesejahteraan psikologi dan emosional siswa
  2. Aktivitas siswa selama belajar di rumah
  3. Kondisi keluarga siswa

Dalam melaksanakan asesmen diagnosis di awal pembelajaran, Anda perlu melakukan tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Terkait persiapan dan pelaksanaan asesmen diagnosis non kognitif, keterampilan guru untuk bertanya dan membuat pertanyaan dapat membantu guru mendapatkan informasi yang komprehensif dan cukup mendalam. Berikut ini Anda dapat mempelajari tips bagaimana strategi tanya jawab bersama murid dalam asesmen diagnosis non-kognitif.

Sebelum memulai pembelajaran, guru dapat menggunakan beberapa contoh asesmen diagnostik non kognitif berikut ini untuk melakukan asesmen.  

Asesmen diagnosis non kognitif merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengumpulkan informasi mengenai psikologis dan emosional masing-masing siswa.

Tujuan dilaksanakannya asesmen diagnosis non kognitif ini adalah untuk mengetahui kondisi psikologi dan emosional, aktivitas siswa selama melakukan pembelajaran jarak jauh, gaya belajar, serta kondisi keluarga dari masing-masing siswa. 

Contoh Asesmen Diagnostik Non Kognitif 

Untuk melakukan asesmen diagnostik non kognitif, guru harus menyiapkan sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada siswa.

Agar bisa mendapatkan informasi yang mendalam dari masing-masing siswa maka guru harus memiliki kemampuan untuk membuat pertanyaan yang tepat. 

Jawaban dari pertanyaan asesmen diagnostik non kognitif ini tidak ada yang benar dan salah. Semua jawaban siswa adalah benar dan siswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan jujur. 

Bagi guru yang akan melakukan pembelajaran jarak jauh, berikut ini adalah beberapa contoh asesmen diagnostik non kognitif yang dapat digunakan:

1. Apa saja aktivitas yang sering kamu lakukan saat di rumah?

2. Bagaimana perasaanmu saat melakukan aktivitas tersebut?

3. Apakah kamu bisa menceritakan aktivitas seperti apa yang kamu lakukan?

4. Bagaimana perasaanmu saat harus melakukan pembelajaran dirumah?

5. Bagaimana pendapatmu mengenai cara bapak/ibu guru mengajar saat pembelajaran?

6. Apakah kamu mengalami kesulitan selama melakukan pembelajaran?

7. Apa saja kendala yang kamu alami saat melakukan pembelajaran jarak jauh?

8. Apakah orang tuamu membantumu belajar selama melakukan pembelajaran dirumah?

9. Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran dirumah selama semester ganjil tahun ini?

10. Model pembelajaran seperti apa yang ingin kamu lakukan di semester genap nantinya?

Tahapan Melakukan Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Untuk melakukan asesmen terdapat 3 tahap yang perlu dilakukan oleh guru. Tahap pertama adalah persiapan, persiapan dilakukan untuk menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan dan media yang digunakan untuk mengumpulkan jawaban dari para siswa.

Tahap kedua yaitu pelaksanaan. Setelah pertanyaan dan media yang akan digunakan sudah siap maka selanjutnya adalah memberikan pertanyaan tersebut kepada siswa untuk mengumpulkan jawaban. 

Tahap terakhir yaitu tindak lanjut. Setelah mengumpulkan informasi dari para siswa guru dapat mengidentifikasi kebutuhan masing-masing siswa. Apabila terdapat keluhan dari siswa maka guru dapat melakukan diskusi dengan siswa tersebut. 

Soal-soal asemen tersebut bisa menjadi referensi untuk bagi guru dan dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan

Asesmen Diagnostik Non Kognitif

 
Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Asesmen Diagnostik Non Kognitif



Selain asesmen diagnosis non kognitif dalam bentuk pertanyaan, Bapak, Ibu juga bisa memberikan gambar-gambar ekspresi emosional kepada siswa, meminta mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka selama belajar dari rumah, meminta siswa untuk mengekspresikan perasaan tersebut dengan bercerita, melalui tulisan atau lukisan, serta mengidentifikasi siswa-siswa yang memilih emosi negatif. Selamat mencoba, Bapak, Ibu. 

Posting Komentar untuk "Contoh Asesmen Diagnostik Non Kognitif untuk Siswa SD, SMP, SMA dan SMK "