Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Pembelajaran 4 DKV - Teknik Dasar Proses Produksi pada Industri Desain Komunikasi Visual

Metode Perancangan Desain Komunikasi Visual

Metode merupakan sistem kerja untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode yang digunakan pada perancangan Desain Komunikasi Visual secara garis besar dilakukan melalui tahapan Identifikasi, Analisis, Sintesis, dan Evaluasi.

Teknik Dasar Proses Produksi pada Industri Desain Komunikasi Visual

Identifikasi Data

Tahapan identifikasi dilakukan melalui tahapan persiapan untuk mendapatkan data melalui wawancara dan pengamatan. Langkah selanjutnya adalah mendapatkan data melalui buku referensi, majalah, foto-foto, artikel di internet berupa data visual dan data verbal. Selanjutnya setelah data terkumpul, dilakukan identifikasi data berupa pengelompokan dan pemilahan berdasarkan kategori yang sama.

Analisis Data

Analisis data adalah proses pengolahan data dengan tujuan untuk menemukan informasi yang berguna yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk solusi suatu permasalahan. Proses analisis ini meliputi kegiatan pengelompokkan data berdasarkan karakteristiknya, melakukan pembersihan data, mentransformasi data, membuat model data untuk menemukan informasi penting dari data tersebut. 

Tak lupa data yang sudah melalui proses tersebut harus disajikan dalam bentuk yang menarik dan mudah dipahami oleh orang lain biasanya dalam bentuk grafik atau plot. 

Analisis data dilakukan melalui data yang telah diidentifikasi, selanjutnya dianalisis. Analisis data yang digunakan antara lain adalah dengan pendekatan A-A Procedure atau From Attention to Action Procedure (Sanyoto, 2006:12-13).

A-A Procedure adalah proses pentahapan komunikasi persuasif yang dimulai dari usaha untuk membangkitkan perhatian (Attention) kemudian berusaha meggerakkan seseorang atau banyak orang agar melakukan kegiatan (Action) seperti yang diharapkan. 

A-A Procedure kemudian dijabarkan menjadi AIDA, yaitu Attention (perhatian), Interest (ketertarikan/minat), Desire (keinginan/hasrat), dan Action (tindakan/perbuatan). Pengembangannya rumus klasik tersebut ditambah Confidence (keyakinan) diantara Desire dan Action, sehingga menjadi AIDCA. Analisis data juga dapat dilakukan melalui analisis SWOT yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threath (ancaman). Dan yang paling umum adalah dengan analisis 5W1H (What, Who, Where, When, Why, dan How) atau ditambahkan menjadi 5W2H dengan 1H yang lain yaitu How Much.

Sintesis

Tahapan sintesis dilakukan melalui tahapan perencanaan media dan perencanaan kreatif.

Perencanaan Media:

1. Tujuan Media

Tujuan media dibentuk dari tiga aspek, yaitu jangkauan (reach), frekuensi (frequency) dan kesinambungan (continuity). Sebelum menentukan strategi media perlu dipertimbangkan sasaran/segmentasi (khalayak sasaran/target audience):

Jangkauan demografis, seperti jenis kelamin, usia, status sosial dan ekonomi (semua lapisan baik menengah ke bawah maupun menengah ke atas), status pendidikan; jangkauan psikografis (kesukaan atau kebiasaan); dan jangkauan geografis (wilayah/lokasi, lokal, nasional, perkotaan, pedesaan, dsb).

2. Strategi Media

Strategi media sebagai jawaban tujuan media yang telah ditetapkan, meliputi pemilihan media dan prioritas media dan menentukan media utama dan media penunjang. Pemilihan media disesuaikan dengan karakter audience, misal poster yang ditempelkan di sekolah-sekolah sasaran pemeriksaan gigi yang dapat dilihat setiap saat oleh audience. Prioritas media adalah melakukan seleksi lebih ketat berdasarkan budget media yang tersedia, serta efektivitas komunikasinya.

3. Program Media

Program media berkaitan dengan penjadwalan media, menentukan ukuran, durasi, mengatur waktu tayangan, jenis media.

4. Budget Media

Budget media meliputi anggaran media (placement), sewa ruang, sponsor program, serta pajak, biaya perijinan, dan sebagainya.

Tujuan Perencanaan Desainer Yang Kreatif

Konsep Kreativitas

Kreativitas dibutuhkan ketika manusia menghadapi suatu masalah untuk mencari solusi masalah tersebut. Masalah bisa berupa apapun dari semua sendi-sendi kehidupan masyarakat baik masalah sosial, budaya, ekonomi, sains dan teknologi. Solusi tersebut awalnya berangkat dari suatu ide pemikiran untuk menjawab latar belakang permasalahan. Dari latar belakang permasalahan tersebut dibuatlah rumusan-rumusan permasalahan untuk dicari solusi terbaiknya. Dari rumusan-rumusan permasalahan bisa dilakukan penyusunan konsep kreativitas.

Konsep kreativitas sejatinya adalah bagaimana cara kalian menentukan langkah-langkah sistematis agar suatu karya kreativitas dapat terwujud. Konsep pada awalnya adalah sebuah ide yang tidak nyata. Ide bisa berasal dari penggalian referensi kreativitas melalui riset dan penelitian atau hanya mengembangkan dari ide yang telah ada sebelumnya. 

Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif tidak selalu berpikir dengan angkaangka penjumlahan dan perkalian. Berpikir kreatif adalah cara berpikir dari sudut pandang pemecahan masalah dari sudut pandang berbeda. Karena sudut pandang berbeda itulah kadang orang-orang kreatif dikatakan orang yang antik atau unik. Asalkan memiliki alasan yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan tentunya tidak bermasalah karena tujuannya adalah memecahkan masalah.

Kreativitas dalam Industri Kreatif

Industri kreatif merupakan suatu industri yang menitikberatkan produksi melalui pemanfaatan sumber daya proses kreatif. Nilai jual dari industri kreatif sangat tergantung seberapa banyak kreatifivitas terlibat dalam industri tersebut. Semakin banyak kreativitas yang dilibatkan maka akan semakin tinggi pula nilai jualnya.

Kreativitas dalam industri kreatif bisa berupa apa saja dan bersumber dari apa saja asalkan dapat memberikan kontribusi pada industri tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan dan memberikan peluang lapangan perekonomian yang baru. Meskipun sekarang ini pemanfaatan teknologi masih menjadi daya tarik tersendiri sebagai sumber kreatifivitas akan tetapi sektor yang lain seperti kesenian dan budaya juga bisa menjadi pembentuk tren baru di sektor ekonomi kreatif.

Kreativitas yang diharapkan dalam industri kreatif adalah kreativitas tanpa batas yang dimiliki oleh anak muda. Dengan jumlahnya yang tanpa batas maka akan menjadi sumber daya yang kaya raya dan melimpah tidak pernah bisa habis atau berhenti. Diharapkan kreativitas yang dihasilkan juga merupakan suatu bentuk produk inovasi kreatif sehingga memiliki jangka umur manfaat yang lebih panjang. Beberapa contoh kreativitas industri keatif yang inovatif dan digawangi oleh anak muda adalah aplikasi GoJek sebagai aplikasi berbasis moda transportasi online, Tokopedia dan BukaLapak sebagai aplikasi berbasis bisnis perdagangan online, Traveloka sebagai aplikasi berbasis biro perjalanan online dan sebagainya.

Kreativitas Proses Produksi dan Teknologi

Kreativitas proses produksi dan teknologi akan memberikan suatu mutu kreatifivitas produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan tidaklah selalu produk yang baru. Bisa juga hanya mengembangkan produk lama yang sudah ada. 

Produk dikatakan kreatif apabila dalam kegiatannya menggunakan sumber daya kreatif dan cara langkah produksi yang kreatif pula. Dulu awalnya apabila ingin bepergian menggunakan moda transportasi ojek maka kalian harus mencari pangkalan abang ojek dahulu dengan cara kalian berjalan menuju pangkalan ojek tersebut. 

Sekarang dengan suatu langkah proses yang baru sudah tidak perlu lagi sebab hanya dengan sebuah aplikasi kalian tidak perlu kemana-mana, cukup menghubungi abang ojek online-nya maka pengemudi ojeklah yang akan datang ke titik yang kalian tentukan. Proses penggunaan aplikasi ini belum ada sebelumnya dimana pengembangan aplikasi ini berawal dari perkembangan panggilan nomor pelayanan pelanggan yang diinformasikan melalui media informasi dan publikasi lainnya.

Budaya Kerja Desainer Komunikasi Visual 

Desainer komunikasi visual sebagai bagian dari perkembangan industri kreatif diharapkan mampu menjadi pemecah masalah secara kreatif melalui penggunaan media-media komunikasi baik secara konvensional maupun non konvensional. Media komunikasi secara konvensional seperti media cetak poster, leaflet, brosur, katalog, baliho, dan media penyiaran seperti televisi.

Media non konvensional meliputi media baru seperti media digital banner pada sosial media baik yang bersifat gambar diam (statis) maupun animasi, video pendek, videotron, dan lain sebagainya.

Modal untuk menjadi desainer komunikasi visual yang kreatif adalah memahami kebutuhan khalayak. Apa yang akan disampaikan harus bisa tersampaikan secara tepat kepada khalayak. Secara gambaran suatu pesan visual adalah:

a. What to say (apa yang akan disampaikan)

Pesan yang akan disampaikan apakah bersifat :

1) Ajakan

2) Perintah

3) Larangan

4) Himbauan

5) Informasi

b. Who to say (kepada siapa yang akan disampaikan)

1) Secara demografis

a) Usia

b) Tingkatan pendidikan

c) Tingkatan ekonomi

2) Secara geografis

Wilayah dimana tempat tinggalnya.

c. How to say (bagaimana cara menyampaikan)

1) Media konvensional

2) Media non konvensional

Setelah desainer memahami kebutuhan khalayak maka diperlukan suatu proses berpikir kreatif. Dengan melakukan proses berpikir kreatif diharapkan hasilnya akan menjadi suatu hasil yang kreatif dan inovatif sehingga bisa memberikan solusi kepada konsumen secara tepat dan penuh dengan pembaharuan ide. Bayangkan bila seorang desainer tidak memiliki proses berfikir kreatif, tentunya akan ditinggalkan oleh konsumen atau kliennya karena selalu itu-itu saja solusinya.

Perencanaan Kreatif

1. Tujuan Kreatif

Menyusun tujuan kreatif artinya menentukan target kreatif yang ingin dicapai. Sebagai contoh dalam menyampaikan informasi pola hidup sehat kepada masyarakat, terutama kesehatan gigi anak akan menyajikan tampilan visual bergaya petualangan, mengajak anak berimajinasi, menjelajah planet gigi untuk mendapatkan informasi yang benar tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi.

2. Strategi Kreatif

Strategi kreatif dilakukan guna mendapatkan cara yang tepat dan efektif terkaitdengan kampanye kesehatan gigi anak. Strategi kreatif lebih dipersempit membicarakan masalah desain dan bidang kreatif. Pada wilayah ini ditentukan paduan kreatif yang berisi bentuk verbal dan visual serta isi materi yang hendak dikomunikasikan. Strategi visual terkait dengan siasat, taktik, kebijakan atau langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan tata visual desain tetap berpegang pada dua paduan, yaitu unsur-unsur DKV dan Prinsip-prinsip dasar tata desain (kaidah-kaidah tata desain).

3. Program Kreatif

Program kreatif dilakukan untuk menyusun penjadwalan proses produksi dan proses kreatif, seperti kapan membuat layout, finishing, dan sebagainya.

4. Budget Kreatif

Budget kreatif meliputi biaya produksi (production cost) dan design fee.

Merancang Produk Grafis

Metode yang dilakukan dalam merancang produk grafis agar mendapatkan konsep kreatif yang jelas, perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Statement of problem,

yaitu merumuskan apa yang menjadi perhatian utama suatu gagasan atau ide yang akan disampaikan kepada masyarakat.

2. Survey of problem area,

yaitu penelitian atau survey terhadap masalah yang telah dibatasi, agar segala pemikiran dapat dikembangkan menjadi beberapa gagasan yang lebih mendasar.

3. Formulating the problem,

yaitu merumuskan dan menyederhanakan masalah sehingga tercipta gagasan yang lebih terfokus.

4. Unification and simplification,

yaitu dari gagasan-gagasan kreatif yang telah dimiliki, diselaraskan dengan media-media yang akan digunakan, dan menyelaraskan dengan lingkungan dimana gagasan itu akan ditempatkan.

Posting Komentar untuk "Materi Pembelajaran 4 DKV - Teknik Dasar Proses Produksi pada Industri Desain Komunikasi Visual"