Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Arsitektur Broadband ISDN (B-ISDN)

 

Arsitektur Broadband ISDN (B-ISDN)

ISDN Jaringan telekomunikasi pada dasarnya merupakan interkoneksi antar komponen-komponen telekomunikasi dasar berupa interkoneksi link node sebagai sarana transportasi service yang diberikan kepada user. Setiap jaringan telekomunikasi mempunyahi konfigurasi yang berbeda sesuai dengan kemampuan dan aplikasinya.

Arsitrektur jaringan ISDN terdiri dari jaringan akses yang menyediakan fasilitas akses ke service ISDN dan jaringan antara sentral untuk integrasi dengan jaringan publik eksisting. Jaringan end-to-end digital ISDN dapat digunakan untuk mengirimkan dan menerima sinyal digital tanpa modem dengan kecepatan 144 kbps 2B + D. Kelebihan ISDN tidak hanya karena kecepatan akses yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan modem terbaik saat ini tetapi juga dapat menggunakan kabel eksisting jaringan kabel eksisting. Interkoneksi ISDN dengan jaringan jaringan publik eksisting memerlukan standarisasi dan strategi untuk menghindari terjadinya masalah interface dan sebagai langkah awal migrasi eksisting ke ISDN. Standarisasi ISDN dapat mengacu pada rekomendasi ITU-T rekomendasi regional setempat.

B-ISDN (broadband isdn) sangat berbeda dengan narrow band ISDN khususnya dalam beberapa hal. Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi video resolusi tinggi, kecepatan data yang lebih tinggi di butuhkan komununikasi dengan kecepatan data sampai orde 150 Mbps. Agar supaya dapat secara simultan mendukung satu atau lebih servis interaktif dan servis terdistribusi, total subscriber line rate yang dibutuhkan sekitar 600 Mbps. Dalam istilah ini, sistem telepon yang terpasang sekarang menuntut data rate yang sangat besar supaya dapat dipenuhi. Satu-satunya teknologi yang tepat untuk penyebaran data rate seperti itu adalah dengan menggunakan fiber optik sebagai media transmisinya. Hal ini menyebabkan penggunaan B-ISDN tergantung pada langkah pengenalan dari teknolgi fiber optik.

Pada internal jaringan juga ditemui adanya satu masalah, yaitu: 'masih menggunakan teknik switching yang digunakan'. Fasilitas switching hanya mampu menangani range yang lebar, serta dengan bit rate yang berbeda dan parameter trafic. Meskipun peningkatan kemampuan hardware switching dan peningkatan dari penggunaan fiber optik, sangat sulit untuk menangani permintaan yang besar dan berbeda-beda dari B-ISDN dengan menggunakan teknologi switching. Hal ini dapat juga dikatakan, bahwa: teknologi jaringan internal juga harus berubah. Maka dengan adanya masalah ini, perlu peningkatan kebutuhan dalam beberapa tipe dari fast packet switching yang menjadi dasar teknik switching bagi B-ISDN. Bentuk switching semacam ini telah mendukung pengguna baru interface protokol jaringan yang dikenal dengan ATM.

Seperti halnya narrow band ISDN, maka B-ISDN juga menggunakan kontrol yang didasarkan pada signaling kanal. Dalam jaringan, SS7 yang telah diperbaiki untuk mendukung kemampuan, telah di perbesar dari network kecepatan tinggi dan akan digunakan. Hampir sama pula, signaling kontrol dari pengguna jaringan akan mempergunakan versi yang diperbaiki dari I.451/Q.931. B-ISDN tentunya harus mendukung pelayanan transmisi 64kbps yang masih menggunakan paket switching maupun circuit switching yang di support oleh narrow band ISDN.

BROADBAND ISDN

Pada tahun 1988, sebagai bagian dari I-series dari ISDN, CCITT menerbitkan dua rekomendasi yang berhubungan dengan Broadband ISDN ( B-ISDN ) yaitu :

  1. Section I.113 Vocabulary if term of Broadband Aspect of ISDN.
  2. Section I.121 Broadband Aspects of ISDN.

Documents ini merpresentasikan konsensus yang telah dicapai diantara partisipan yang mengerjakan basic dari B-ISDN dimasa datang. Mereka menyediakan diskripsi awal dan dasar bagi standarisasi dimasa mendatang dan pengbangan terhadap B-ISDN itu sendiri.

Arsitektur Broadband ISDN

B-ISDN berbeda dari narrowband ISDN dalam beberapa hal. Untuk memenuhi kebutuhan untuk video resolusi tinggi , channel rate yang lebih tinggi di butuhkan dalam orde 150Mbps. Agar supaya dapat secara simulatan mendukung satu atau lebih servis interaktif dan servis terdistribusi., total dari subscriber line rate yang dibutuhkan sekitar 600Mbps. Dalam term, sistem telpon yang terpasang sekarang ini adalah data rate yang sangat besar untuk dipenuhi. Maka teknologi yang tepat untuk penyebaran yang luas data rate seperti itu adalah fiber optik. Sehingga, pengenalan B-ISDN tergantung pada langkah pengenalan dari teknolgi fiber optik.

Internal ke jaringan, ada satu masalah dari teknik switching yang digunakan. Fasilitas switching yang mampu menangani range yang lebar dari bit rate yang berbeda dan parameter trafic. Meskipun peningkatan kemampuan dari hardware switching dan peningkatan dari penggunaan fiber optik, adalah sangat sulit untuk menangani permintaan yang besar dan berbeda – beda dari B-ISDN dengan teknologi switching. Maka untuk alasan ini ada peningkatan kebutuhan dalam beberapa tipe dari fast packet switching yang menjadi dasar teknik switching bagi B-ISDN. Bentuk switching semacam ini telah mendukung pengguna baru interface protokol jaringan yang dikenal dengan ATM.

Arsitektur Fungsional

Seperti halnya narrow band ISDN, maka B-ISDN juga menggunakan kontrol yang didasarkan pada signaling kanal. Dalam jaringan, SS7 telah diperbaiki untuk mendukung kemapuan yang telah di perbesar dari network kecepatan tinggi, akan digunakan. Hampir sama pula, signaling kontrol dari pengguna jaringan akan mempergunakan versi yang diperbaiki dari I.451/Q.931.

B-ISDN tentu saja harus mendukung servis transmisi 64kbps yang menggunakan paket switching maupun circuit switching, yang di support oleh narrow band ISDN.

Protokol Broadband ISDN

Arsitektur protokol dari B-ISDN memperkenalkan beberapa elemen baru yang tidak ditemukan dalam protokol ISDN seperti gambar berikut.

Arsitektur protokol dari B-ISDN

Untuk B-ISDN diasumsikan bahwa transfer informasi melalui user-network interface akan menggunakan apa yang dikenal dengan ATM. ATM adalah, dalam esensi, sebuah bentuk dari transmisi paket melalui user-network interface dalam cara yang sama dengan X.25. Yang menjadi perbedaan adalah X.25 dan ATM adalah X.25 menyertakan signaling kontrol pada kanal yang sama dengan transfer data, di mana ATM menggunakan kanal signaling bersama. Perbedaan yang lain adalah paket X.25 mungkin untuk berbeda – beda panjangnya, sedangkan paket ATM adalah tetap ukurannya, yang direferensikan sebagai cell.

Keputusan untuk menggunakan ATM untuk broadband ISDN dalah sangat tepat. Ini mengimplikasikan bahwa B-ISDN adalah network dengan packet base, dalam kontek interface dan internal switching. Meskipun rekomendasi juga menyatakan bahwa B-ISDN akan mendukung aplikasi circuit mode, ini akan dilakukan melalui mekanisme transport paket base. Sehingga ISDN merupakan awal dari revolusi dari circuit switching menjadi paket switching network.

Arsitektur Protokol ISDN

Sebelum menggunakan ISDN user-network interface, penting untuk memahami protokol yang digunakan pada interface tersebut.

Protokol adalah kumpulan aturan pada suatu jalur komunikasi.

I. PROTOCOL PLANES

Seperti jaringan telekomunikasi lainnya, termasuk jaringan telepon, ISDN menyediakan sejumlah protokol. Message diantara user dan jaringan akan mengalir secara simultan melalui channel akses ISDN. Data user dan sinyal kontrol jaringan user mungkin menggunakan protokol yang berbeda, meskipun protokol tersebut digunakan pada medium fisik yang sama.

Untuk mensupport ide tentang signalling dan informasi user sebagai data path yang terpisah, CCITT memperkenalkan konsep tentan control plane (C-plane) dan user plane (U-plane. Protokol di dalam C-plane digunakan untuk transfer atau informasi untuk mengatur koneksi user dan/atau resource jaringan, seperti penetapan call, dan permintaan suplementari servis.

Protokol di dalam U-plane digunakan untuk transfer atau informasi antara aplikasi user, seperti digitized voice dan video, dan data user. Informasi di U-plane mungkin dibawa di antara user secara transparan oleh jaringan atau dimanipulasi (yaitu, A-1 ke konversi m-law PCM)

Sebagai catatan bahwa tidak perlu semua dari tujuh layer protokol ada pada suatu plane untuk suatu aplikasi. Sebagai contoh, voice call hanya membutuhkan persetujuan pada layer 1 untuk algoritma companding; tidak ada layer protokol lainnya disupply. Aplikasi data sering hanya terdiri dari dua atau tiga layer terbawah, karena fungsi end-to-end disupply oleh host, bukan oleh jaringan.

Fungsi manajemen plane digambarkan seperti traffic manager dan meyakinkan bahwa semua traffic protokol dibawa pada plane yang bersangkutan dan protokol U-plane  dibawa melalui medium fisik, dipresentasikan disini sebagai transport plane.

II. PROTOKOL, CHANNELS DAN TITIK REFERENSI

Spesifikasi protokol ISDN memerlukan user-network interface, atau signalling melalui D-channel. Ini bersesuaian dengan C-plane.  

Protokol ISDN untuk D-channel ekivalen dengan tiga layer terbawah dari model referensi OSI. Karena protokol-protokol menggambarkan hanya intrerface user-network dan bukan komunikasi user-to-user, tidak ada D-channel sebagai bagian dari layer OSI end-to-end. 

Tiga layer protokol untuk D-channel adalah sebagai berikut:

  • Layer 1

Menggambarkan koneksi fisik antara TE dan NT, termasuk konektor, skema pengkodean jalur, framing, dan karakteristik elektrik. Koneksi fisik adalah sinkron, serial, dan full-duplex; mungkin juga point to point (PRI atau BRI) atau point to multipoint (hanya BRI). Channel D dan B membagi jalur fisik menggunakan TDM.

  • Layer 2

Menggambarkan prosedur untuk meyakinkan komunikasi yang bebas kesalahan melalui link fisik dan mendefinisikan koneksi logika antara user dan jaring. Protokol juga menyediakan aturan untuk multiplexing multiple Tes pada satu channel fisik (multipoint) dalam lingkungan BRI.

  • Layer 3

Mendefinisikan interface jaringan pengguna dan signalling messages digunakan untuk meminta servis dari jaringan.

Interaksi antara tiga layer protokol konsisten dengan model OSI. Layer 3 signalling messages dibawa di dalam field informasi pada frame LAPD, yang ditransmisikan bit demi bit melalui link fisik.

Sebelum mendiskusikan layer protokol secara detail, perlu untuk mengetahui di mana relevansi untuk masing-masing layer protokol. Protokol CCITT ISDN menggambarkan D-channel interface jaringan pengguna pada titik referensi S dan T. Layer-layer protokol yang berbeda melihat titik-titik referensi secara berbeda.

PRINSIP ISDN (Integrated Sevices Digital Network)

Berkembangnya teknologi Integreated Circuit (IC) sangat memungkinkan penerapan teknologi komunikasi digital yang memuaskan, serta mendorong perusahaan telepon untuk mengganti saluran analog dengan saluran digital. Hingga sekarang ini telah jarang sekali perusahaan komunikasi telepon yang tidak menggunakan saluran digital. Jaringan ini juga disebut IDN (Integrated Digital Network). Jaringan komunikasi IDN yang telah digunakan telah banyak memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan telephon terutama menekan noise yang muncul. Meningkatnya kualitas sinyal komunikasi tersebut dan banyaknya informasi yang terkirim jika menggunakan pengkodean digital, menjadikan alasan yang sangat menarik untuk mengubah jaringan komunikasi yang mulanya analog menjadi komunikasi telepon secara digital secara keseluruhan dari awal sampai akhir. Evolusi mengenai jaringan komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Evolusi Komunikasi

ISDN adalah singkatan dari Integrated Sevices Digital Network. ISDN merupakan pengembangan dari jaringan telepon IDN yang menyediakan komunikasi digital dari ujung satu pelanggan ke ujung pelanggan lain untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data dan gambar.

Prinsip-prinsip ISDN telah ditetapkan melalui standar ISDN oleh ITU-T yang di antaranya: 

  • Mendukung aplikasi suara dan non-suara dengan menggunakan rangkaian terbatas dari fasilitas-fasilitas yang sudah distandarkan. 

Prinsip ini mendukung tujuan ISDN dan merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tersebut. ISDN mendukung berbagai jenis layanan yang berkaitan dengan komunikasi suara (panggilan telepon) dan komunikasi non-suara (pertukaran data digital). Layanan-layanan ini ditampilkan sesuai dengan standar (rekomendasi ITU-T) yang menetapkan beberapa interface dalam jumlah kecil dan fasilitas- fasilitas transmisi data. 

  • Mendukung aplikasi switched dan nonswitched. 

ISDN mendukung circuit-switching dan packet-switching. Selain itu, ISDN juga mendukung layanan non-switched dalam bentuk jalur yang disediakan untuk maksud itu. 

  • Ketergantungan terhadap koneksi 64-kbps. 

ISDN menampilkan koneksi circuit-switchingdan packet-switchingpada 64 kbps. Ini merupakan pembangunan blok ISDN yang mendasar. Kecepatan ini dipilih karena pada saat itu kecepatan 64 kbps merupakan kecepatan standar untuk suara digital, dan olehsebab itu dimasukkan ke dalam upaya pengembangan Integrated Digital Network(IDN). Pengembangan selanjutnya dalam hal ISDN memungkinkan fleksibilitas yang lebih luas lagi. 

  • Kecerdasan dalam jaringan. 

ISDN diharapkan mampu menyediakan layanan terbaru dan memberikan kemampuan manajemen dan pemeliharaan jaringan yang lebih baik dengan adanya SS7.

  • Arsitektur protokol berlapis. 

Protokol-protokol bagi pemakai untuk mengakses ISDN melampirkan arsitektur berlapis dan dapat dipetakan menjadi model OSI. Dalam hal ini terdapat sejumlah keuntungan sebagai berikut : 

  1. Standar-standar yang dikembangkan untuk aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan OSI dapat dipergunakan oleh ISDN. 
  2. Standar-satndar baru yang berkaitan dengan ISDN yang didasarkan atas standar-standar yang telah ada, mengurangi biaya penerapan barunya. 
  3. Standar-standar dapat dikembangkan dan diimplementasikan secara terpisah untuk berbagai lapisan dan berbagai fungsi di dalam lapisan tersebut. Ini memungkinkan dilakukannya penerapan layanan-layanan ISDN secara bertahap dan tepat untuk basis provider atau konsumen tertentu.

  • Bermacam-macam konfigurasi. 

Lebih dari satu konfigurasi fisik yang bisa dipergunakan untuk mengimplementasikan ISDN. Ini memungkinkan adanya perbedaan dalam kebijakan nasional (sumber tunggal versus persaingan), dalam hal status teknologi, serta dalam hal kebutuhan dan peralatan dasar konsumen.

Konsep dasar ISDN dapat diilustrasikan melalui gambar berikut.

Konsep dasar ISDN

ARSITEKTUR ISDN 

Jaringan telekomunikasi pada dasarnya merupakan interkoneksi antar komponen-komponen telekomunikasidasar berupa interkoneksi link node sebagai sarana transportasi serviceyang diberikan kepada user. Setiap jaringan telekomunikasi mempunyai konfigurasi yang berbeda sesuai dengan kemampuan dan aplikasinya. 

Arsitrektur jaringan ISDN terdiri dari jaringan akses yang menyediakan fasilitas akses ke service ISDN dan jaringan antara sentral untuk integrasi dengan jaringan publik eksisting. Jaringan end-to-end digital ISDN dapat digunakan untuk mengirimkan dan menerima sinyal digital tanpa modem dengan kecepatan 144 kbps (2B + D). 

Kelebihan ISDN tidak hanya karena kecepatan akses yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan modem terbaik saat ini, tetapi juga dapat menggunakan kabel eksisting (jaringan kabel eksisting). Interkoneksi ISDN dengan jaringan-jaringan publik eksisting memerlukan standarisasi dan strategi untuk menghindari terjadinya masalah interface dan sebagai langkah awal migrasi eksisting ke ISDN. Standarisasi ISDN dapat mengacu pada rekomendasi ITU-T rekomendasi regional setempat. Arsitektur jaringan ISDN ditunjukkan pada: 

Arsitektur jaringan ISDN

Arsitektur jaringan ISDN sebagaimana halnya jaringan eksisting (PSTN) menggunakan sistem hirarki. Hal yang berbeda dengan arsitektur jaringan eksisting adalah adanya pemisahan antaralinkinformasi dengan link signalling. Jaringan signalling pada ISDN memegang peranan yang sangat penting, tidak hanya digunakan untuk aplikasi ISDN, melainkan juga untuk aplikasi lain seperti Mobile network dan aplikasi PSTN.

Posting Komentar untuk "Arsitektur Broadband ISDN (B-ISDN)"