Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Etika Keperawatan Menurut Para Ahli

 

Pengertian Etika Keperawatan

Pengertian etika keperawatan menurut para ahli, secara garis besar, pengertian etika keperawatan adalah pedoman yang mengatur bagaimana seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.

Pedoman etika keperawatan ini berisi nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi oleh perawat. Setiap negara mempunyai pedoman etika keperawatan yang berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, etika, dan lain sebagainya.

Di Indonesia, kode etik keperawatan digodok dan diresmikan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada Keputusan Musyawarah Nasional No.09/MUNAS/IV/PPNI/1989.

Terdapat setidaknya 8 etika keperawatan yang wajib dijunjung tinggi oleh setiap perawat, yaitu:

  1. Automony (Kemandirian).
  2. Beneficence (Berbuat baik).
  3. Justice (Keadilan).
  4. Non-Maleficence (Tidak merugikan).
  5. Veracity (Kejujuran).
  6. Fidelity (Menepati janji).
  7. Confidentiality (Kerahasiaan).
  8. Accountability (Akuntabilitas).

Aliran Etika Keperawatan

Sementara itu, ada tiga aliran mengenai etika yang wajib diketahui oleh para perawat, yaitu:

1. Aliran Etika Deskriptif

Etika keperawatan deskriptif adalah sebuah citra yang menjelaskan bagaimana seharusnya perilaku manusia (perawat) di dalam masyarakat untuk mencapai sebuah tujuan.

2. Aliran Etika Normatif

Aliran etika keperawatan normatif ini merupakan sebuah jawaban mengenai norma baik dan benar di dalam masyarakat. Setiap masyarakat mempunyai pandangan baik dan benar tergantung dari sosial-budaya, sosial-ekonomi, dan status atau kondisi tempat.

Berdasarkan teori dari Frankea (1973), ia membagi etika normatif menjadi dua, yaitu:

  • Deontology (deontologi) adalah etika yang digunakan sebagai tulok ukur pada perilaku manusia yang bersifat formalitas, seperti tugas dan kewajiban.
  • Theological (teologis) adalah pedoman yang digunakan untuk mengatur bagaimana kode etika atau perilaku.

3. Aliran Etika Pluralisme

Etika pluarisme berfungsi sebagai pedoman perilaku guna mendapatkan berbagai informasi yang kemudian digunakan untuk mengukur kompleksitas pada kondisi tertentu dan dapat digunakan sebagai pertimbangan etika.

Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus menyesuaikan dengan kebutuhan pasien/klien dengan memperhatikan nilai-nilai yang ada di tempat tersebut, seperti:

  • Perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam.
  • Perawat harus mempunyai kompetensi teknis yang matang dari proses belajar-mengajar.
  • Perawat harus mempunyai sikap kepribadian yang baik dan seprofesional mungkin dalam memberikan pelayanan keperawatan.

Prinsip Etik Keperawatan

Barangkali ada yang bertanya, hal prinsip apa dalam etika keperawatan? Pertanyaan yang kritis. Berikut ada beberapa prinsip etika keperawatan kepada pasien dan pelayanan keperawatan. 

1. Otonomi

Kita tahu bahwasanya setiap individu memiliki hak asasi dan memiliki hak untuk berpendapat. Tentu saja mereka pun akhirnya memiliki prinsip, teori dan cara berfikir yang berbeda. Dimana teori yang mereka miliki akan mempengaruhi sebuah keputusan.

Jadi seorang perawat dituntut untuk bisa menerapkan hak kemandirian dan kebebasan terhadap orang lain, dan tidak menuntut atau membeda-bedakan dengan orang lain. 

2. Bersikap Baik 

Etika keperawatan yang tidak kalah penting adalah berbuat baik. Perbuatan atau sikap baik akan meminimalisir kesalahan dan kejahatan. 

3. Justice 

Penting juga seorang perawat memiliki sikap adil terhadap orang lain. Perawat tetap menjunjung prinsip moral, kemanusiaan dan legal. Tentu saja sikap keadilan mengacu pada standar praktek dan keyakinan yang sesuai dengan prinsip moral.

4. Tidak Merugikan 

Etika keperawatan tidak merugikan orang lain atau non-maleficence. Konteks tidak merugikan bagi perawat adalah tidak menyebabkan bahaya dan cedera fisik maupun psikologi bagi para pasiennya.

Misalnya, pasien ingin melakukan olahraga, padahal dia memiliki penyakit yang tidak membolehkan dia terlalu aktif bergerak. 

5. Kejujuran 

Kejujuran juga menjadi etika keperawatan yaitu dengan memberikan informasi secara objektif, akurat dan komprehensif terhadap pasien mereka. Tugas seorang perawat pun juga dituntut agar pasien bisa memahami apa yang disampaikan oleh perawat. 

6. Menepati Janji 

Etika keperawatan yang lain adalah menepati janji pasien. Wujud menepati janji yang dimaksud adalah upaya perawat untuk menghargai setiap komitmen untuk orang lain. 

7. Menjaga Rahasia 

Dalam dunia medis, etika keperawatan yang paling penting adalah menjaga rekam medis pasien, yang sangat menjunjung kerahasiaan. Karena kerahasiaan pasien adalah privasi mereka.

Jadi hanya pihak dokter dan perawat saja yang diijinkan untuk keperluan perawan dan kesembuhan. 

8. Akuntabilitas 

Etika keperawatan juga memiliki peran dan tanggungjawab dalam setiap tindakan agar tetap professional. misalnya, harus berhati-hati agar tidak salah memberikan dosis obat kepada pasien.

Tujuan Kode Etik Keperawatan

Berbicara masalah tujuan keperawatan, saya yakin semuanya pun sudah tahu. Nah sebenarnya, apa tujuan adanya kode etik keperawatan ini. Manfaat ini akan berdampak baik kepada pasien atau orang yang akan dibantu oleh perawat secara umum.

1. Membantu pasien/individu/masyarakat tetap mandiri 

Tidak semua pasien memiliki kesadaran untuk hidup mandiri. Banyak pasien yang mengalami sakit merasa putus asa dan tidak semangat. Setidaknya berkat perawat, mampu memberikan semangat bagi pasien. 

2. Membantu klien menangani penyakitnya

Sebagai masyarakat awam, hal yang wajar jika tidak tahu tentang penyakit di dalam dirinya. Nah,tujuan dari etika keperawatan adalah perawat sangat membantu pasien dalam mengedukasi penyakit pasien. 

3. Mengajak pasien/individu/masyarakat berpartisipasi dalam bidang kesehatan 

Tidak dapat dipungkiri jika etika keperawatan tidak sekedar bertujuan pada kesembuhan pasien. tetapi juga mendorong pasien untuk berpartisipasi menjadi bagian di dalamnya.

Contoh, seorang pasien yang terkena HIV, setelah mendapatkan edukasi dan pengalamannya, mereka mau berbagi semangat bagi penderita HIV agar tetap bersemangat dan tidak berputus asa. 

4. Membantu pasien yang meninggal dengan tenang

Ternyata kode etik keperawatan membantu pasien yang meninggal dunia dengan tenang. Misalnya, menenangkan keluarga, membantu mengurus jenazah sebelum dipulangkan dan masih banyak lagi. 

5. Mengajak memelihara kesehatan dan mengembangkan potensi kesehatan 

Etika keperawatan pun sangat membantu pasien untuk memelihara kesehatan agar tidak mengalami sakit lagi. Siapa sih yang mau sakit? Saya kira tidak ada yang mau sakit karena banyak menghabiskan uang.

6. Membantu pemulihan kondisi pasien sehabis sakit

Jika rumah sakit isinya semua dokter, sepertinya banyak pasien yang sakit secara psikologis. Yap, betul sekali kehadiran seorang perawat ternyata sebagai penyembuh psikologis. Dokter fokus penyembuhan secara fisik.

Sementara perawat secara tidak langsung selain memantau kondisi tubuh pasien, juga memberikan ketenangan bagi keluarga pasien. Karena perawat menjelaskan apa yang harus dilakukan keluarga dan pasien itu sendiri. 

7. Mengajak untuk merawat kesehatan 

Mengajak pasien atau keluarga pasien agar terus hidup sehat dan merawat kesehatan mereka itu hal yang paling penting. Mengajak merawat kesehatan tidak dilakukan saat sakit, tetapi dilakukan sebelum sakit sebagai bentuk pencegahan. 

8. Mengajak mencapai derajat kesehatan yang optimal

Banyak orang yang memiliki banyak sekali uang. Karena gaya hidup yang tidak sehat, akhirnya kesehatannya terganggu dan hidup kurang optimal. Uang sebanyak apapun tidak ada artinya karena kesehatan adalah hal yang paling utama. 

9. Mempertahankan kesehatan pasien  

Tujuan etika keperawatan yang selanjutnya adalah mempertahankan kesehatan pasien sebelum atau pasca pengobatan. Bisa dibayangkan, jika tidak ada perawat, pihak keluarga pasien tidak tahu apa yang harus dilakukan. Itu sebabnya perawat di rumah sakit sangat dibutuhkan. 

10. Mencegah sakit yang lebih parah 

Seringkali banyak pasien yang tidak tahu akan ilmunya, yang justru menyebabkan sakit yang dimilikinya semakin lebih parah. Nah,  seorang perawat memiliki andil besar untuk mengedukasi pasien agar tidak memperparah sakit pada pasien. 

Itulah tujuan etika keperawatan yang wajib digaris bawahi. Terutama buat kamu yang ngaku dan memiliki mimpi menjadi seorang perawat.

Fungsi Kode Etik Keperawatan

Etika keperawatan memiliki beberapa fungsi. Langsung saja kita intip fungsi tersebut di bawah ini. 

  1. Memberikan bimbingan kepada perawat secara sistematis dan ilmiah dalam memecahkan permasalahan klien melalui asuhan keperawatan 
  2. Memberikan pedoman bahwa seorang perawat yang berkualitas adalah perawat yang profesional, dapat melakukan pemecahan masalah dengan pendekatan komunikasi yang efisien dan efektif. 
  3. Memberikan kebebasan kepada pasien untuk memperoleh pelayanan sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan dan kemandirian di bidang kesehatan 
  4. Mendidik perawat untuk bersikap secara tepat, sistematis dan sesuai kode etik perawat, agar pasien merasa senang, puas dan nyaman. 
  5. Membangun sikap kepemimpinan sekaligus sikap bertanggungjawab 
  6. Memotivasi perawat untuk terus melakukan penelitian sebagai wujud mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan 
  7. Dapat meningkatkan mutu dan pelayanan asuhan keperawatan 
  8. Memotivasi perawat menjalankan tugas, yaitu mengedukasi pasien agar hidup sehat selepas pulang dari rumah sakit. 
  9. Mendorong perawat memiliki sikap loyalitas dan integritas bagi masyarakat 
  10. Mendorong perawat menjadi pribadi yang responsive, produktif dan berorientasi pada masa depan. 

Itulah beberapa fungsi kode etik keperawatan. Tentu saja dari fungsi diatas hanya sebagian kecil saja. Pastinya kamu akan mendapatkan manfaat lain selain kesepuluh yang sudah dijelaskan di atas. Semoga ulasan yang sedikit ini bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Pengertian Etika Keperawatan Menurut Para Ahli"