Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembuatan Model Berorientasi Objek

 

MATERI RPL KELAS XI - Pembuatan Model Berorientasi Objek

Sebelum membuat suatu aplikasi atau perangkat lunak, kita harus merancang terlebih dahulu bentuk dan rancangan bagaimana program pada aplikasi dapat berjalan sesuai keinginan. Prinsip melakukan pemodelan terlebih dahulu ini akan memberikan hasil yang jauh lebih baik. Guna dari pemodelan ini adalah untuk memudahkan kita dalam pekerjaan karena cukup mengikuti alur yang sudah dibuat terlebih dahulu. Hal tersebut cukup efisien dan memiliki fungsi yang berarti dalam pembuatan perangkat lunak dan juga mampu memahami system yang akan dibuat nantinya.

Kita akan mempelajari pengertian dari tiap kata dalam konsep pemodelan berorientasi objek. Dimulai dari kata pemodelan, pemodelan adalah penggambaran atau pendekskripsian mengenai suatu bentuk tertentu. Dalam membuat perangkat lunak, pemodelan akan dilakukan di awal atau lebih tepatnya sebelum pengcodingan dimulai.  Berorientasi objek merupakan saat ketika objek-objek yang memiliki karakteristik tersendiri digunakan dalam pemodelan suatu perangkat lunak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemodelan dengan sistem orietasi objek akan banyak menggunakan objek.

Pemodelan Analisis Berorientasi Objek

Pemodelan Analisis Berorientasi Objek / OOAD (Object Oriented Analysis Design) adalah adalah cara baru dalam memikirkan sebuah masalah dengan menggunakan model yang dibuat , dengan menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar dari pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi dari struktur data serta perilaku dalam satu entitas.

definisi berorientasi objek ialah bahwa kita harus bisa mengorganisasi perangkat lunak ialah sebagai kumpulan dari objek tertentu yang mempunyai struktur data & perilakunya. Konsep OOAD ini mencakup analisis serta desain pada suatu sistem dengan pendekatan objek, yaitu analisis berorientasi objek (OOA) serta desain berorientasi objek (OOD).

Analisis berorientasi objek (OOA)  merupakan metode analisis yang memeriksa requirement (syarat/keperluan) yang harus terpenuhi pada suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas serta objek-objek yang ditemui didalam ruang lingkup perusahaan. Sedangkan desain berorientasi objek (OOD) merupakan metode untuk dapat mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek suatu sistem atau subsistem.

Object Oriented Analysis (OOA)

Object Oriented Analysis (OOA) ini mempelajari tentang permasalahan dengan cara menspesifikasikannya / mengobservasi permasalahan tersebut dengan cara menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa sistem tersebut dimulai dengan adanya suatu dokumen permintaan (requirement) yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. (Misal: klien,developer, pakar, dan lain-lain).

Dokumen permintaan tersebut memiliki 2 fungsi yaitu :

  1. memformulasikan kebutuhan klien
  2. membuat suatu daftar tugas.

Analisis berorientasi obyek (OOA) tersebut melihat pada domain masalah, dengan tujuan untuk dapat memproduksi sebuah model konseptual informasi yang terdapat di daerah yang sedang di analisis. Model analisis tersebut tidak mempertimbangkan suatu kendala-kendala dari sebuah pelaksanaan yang mungkin  akan ada, seperti

  1. distribusi
  2. konkurensi
  3. ketekunan, atau
  4. bagaimana suatu sistem harus dibangun.

Kendala pelaksanaan ditangani selama desain berorientasi objek (OOD).

UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) merupakan sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk dapat memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, serta pendokumentasian dari suatu sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML itu sendiri juga memberikan standar untuk penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi dari konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, serta jugakomponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software. Unified Model Language (UML) merupakan bahasa universal untuk:

  1. memvisualisasikan grafis model yang tepat.
  2. menetapkan model yang tepat, lengkap, serta tidak bermakna lebih dari satu untuk dapat mengambil dari semua keputusan penting didalam suatu analisis, desain serta implementasi.
  3. membangun suatu model yang bisa dihubungkan secara langsung dengan bahasa program.
  4. mendokumentasikan semua data informasi yang sudah dikumpulkan oleh team sehingga dapat memungkinkan untuk menshare informasi.

Object Oriented Design (OOD)

Object Oriented Design (OOD) mengubah  dari suatu model terkonsep yang diperoleh di dalam suatu analisis berorientasi objek tersebut, memperhitungkan dari kendala yang dipaksakan oleh arsitektur yang dipilih serta pada tiap-tiap non-fungsional – teknologi / lingkungan – kendala.

A. Karakteristik dari Objek

1. Objek

Objek merupakan suatu benda secara fisik dan juga konseptual yang terdapat di sekitar kita. Sebuah objek mempunyai keadaan sesaat yang disebut dengan state.

Objek tersebut dapat kongkrit, seperti halnya arsip pada sebuah sistem, atau konseptual seperti kebijakan penjadwalan dalam multiprocessing pada suatu sistem operasi.

Dua objek tersebut dapat berbeda walaupun bila semua nilai atributnya identik.

2. Kelas Objek

Kelas objek adalah suatu gambaran dari sekumpulan Objek yang terbagi dalam atribut, operasi, metode, hubungan, serta makna yang sama.

Suatu kegiatan mengumpulkan data (atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam satu grup.

Kelas Objek adalah suatuwadah bagi Objek, yang dapat digunakan untuk menciptakan Objek.

Istilah-istilah Objek

Atribut : merupakan Data item yang menegaskan Objek.

Operasi : merupakan Fungsi di dalam suatu kelas yang dikombinasikan ke dalam bentuk tingkah laku kelas.

Metode : merupakan Pelaksanaan prosedur (badan dari suatu kode yang mengeksekusi respon terhadap  suatu permintaan objek lain pada suatu sistem)..

B. Karakteritik Metodologi Berorientasi Objek

Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek memiliki 3 karakteristik utama, antara lain sebagai berikut :

1. Encapsulation (Pengkapsulan)

Encapsulation adalah suatu dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.

Data serta prosedur / fungsi dikemas secara bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur / fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.

Data terlindung dari prosedur / objek lain, kecuali prosedur yang terdapat dudalam objek itu sendiri.

2. Inheritance (Pewarisan)

Inheritance merupakan suatu teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut serta metode dari induknya langsung.

Atribut dan metode dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya.

Inheritance ini memiliki arti bahwa atribut serta operasi yang dimiliki bersama di antara kelas yang memiliki hubungan dengan secara hirarki.

Suatu kelas bisa ditentukan dengan secara umum, kemudian akan ditentukan spesifik menjadi subkelas. Setiap subkelas ini memiliki hubungan / mewarisi semua sifat yang dimiliki oleh kelas induknya, serta ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya.

Kelas Objek ini bisa didefinisikan atribut dan juga service dari kelas Objek lainnya.

Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.

3. Polymorphism (Polimorfisme)

Polimorfisme merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa suatu yang sama bisa mempunyai bentuk serta perilaku yang berbeda.

Polimorfisme berarti bahwa operasi yang sama mungkin memiliki perbedaan dalam kelas yang berbeda.

Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama.

Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan Objek.

Posting Komentar untuk "Pembuatan Model Berorientasi Objek"